DPP Golkar Kumpulkan Bacalon Kepala Daerah Se–Indonesia
Departemen PP Wilayah Bali-Nusra
Partai Golkar
Putu Yuda Suparsana
Bacakada
Bacalon Kepala Daerah
Pilkada
Wayan Geredeg
I Nyoman Sugawa Korry
JAKARTA, NusaBali - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengumpulkan seribuan bakal calon (bacalon) kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024 dari seluruh Indonesia. Untuk menjaring balon kepala daerah, DPP Golkar akan melakukan tiga kali survei. Survei pertama pada pertengahan April 2024 dan hasilnya akan diketahui awal Mei. Survei kedua pada akhir Juni dan survei ketiga pada awal Agustus.
“Agenda hari ini (kemarin) pertemuan dengan calon-calon kepala daerah, yang telah mendapatkan surat penugasan,” kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di acara Silaturahmi dna Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar kepada Bacakada/Bacawakada Kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (6/4/2024) malam.
Dia menjelaskan dalam pertemuan itu, hadir 1.164 calon kepala daerah, untuk tingkatan pemilihan gubernur, walikota, dan bupati.
“Ini menjadi persiapan menuju pemilihan kepala daerah di bulan November 2024,” kata Airlangga.
Dijelaskan pula tahapan dan jadwal yang akan dilakukan Partai Golkar dalam penjaringan calon kepala daerah, termasuk pelibatan lembaga survei.
“Partai Golkar menjelaskan lembaga survei yang bisa dipakai di berbagai daerah, tentunya lembaga-lembaga tersebut diakui oleh Golkar,” ucapnya.
Airlangga menyatakan Golkar juga memberikan penugasan kepada seluruh calon kepala daerah, untuk melakukan sosialisasi di masyarakat. DPP Golkar akan melakukan evaluasi pertama pada Mei 2024.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (PP) Bali-NTT-NTB Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Ketum Golkar memberi arahan agar para bacakada turun ke masyarakat. Lantaran dalam waktu dekat akan ada survei yang dilakukan DPP Golkar untuk menentukan siapa nanti yang bakal diusung.
“Acara tadi adalah pengarahan dan perkenalan mereka dengan tim survei. Dalam pengarahannya, Ketum memberi instruksi agar mereka turun ke bawah. Lalu di Golkar tidak ada mahar. Semua kemampuan dan daya yang dimiliki calon untuk kepentingan kemenangan mereka,” kata Demer saat NusaBali, Sabtu malam.
Menurut Demer, DPP Golkar nantinya akan melakukan tiga kali survei. Survei pertama berlangsung pertengahan April 2024 dan hasilnya akan diketahui awal Mei. Survei kedua pada akhir Juni dan survei ketiga pada awal Agustus, sehingga pada pertengahan Agustus mendatang bakal diketahui siapa calon yang maju dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
Survei tidak hanya dilakukan kepada para kader Golkar yang memiliki potensi sebagai kepala daerah. Melainkan, dari kalangan independen atau yang tidak berpartai, tapi ingin maju melalui Golkar seperti pensiunan PNS, TNI/Polri, dan lainnya akan disurvei pula.
Untuk bakal calon gubernur Bali, ada dua nama yakni Wayan Geredeg dan I Nyoman Sugawa Korry. Sugawa Korry juga muncul sebagai kandidat Bupati atau Wakil Bupati Buleleng. “Nantinya hanya boleh satu saja, karena tidak boleh dua-duanya,” ucap anggota Komisi VI DPR RI ini.
Sementara mengenai dirinya akan apakah termasuk sebagai balon gubernur Bali, Demer menegaskan, bahwa dirinya akan konsentrasi sebagai anggota legislatif.
Ketua Departemen PP Wilayah Bali-Nusra Putu Yuda Suparsana menambahkan, yang hadir dalam pengarahan Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Waketum Korbid PP DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung adalah para kader yang mendapatkan SK penugasan sebagai fungsionaris sejak awal Desember 2023 lalu.
Tugas mereka adalah membantu kemenangan Golkar baik di Pilpres dan Pileg (Pemilu Legislatif). Kemudian mereka dievaluasi dengan menjadi bacakada. Dari Bali, sejumlah bacakada hadir dalam pengarahan tersebut. Ada pula yang tidak hadir, karena memiliki kegiatan lain di Pulau Dewata.
Untuk penugasan bacakada gubernur Bali, lanjut Yuda Suparsana, ada tiga orang, yakni Demer, Wayan Geredeg, dan Nyoman Sugawa Korry.
“Namun Pak Sugawa tidak hadir, karena beliau ada agenda lain. Sedangkan Pak Demer dan Pak Geredeg datang,” ucapnya.
Selain itu, sejumlah bacakada untuk kabupaten/kota di Bali juga hadir. Untuk Kota Denpasar ada Wayan Mariana Wandira dan Wayan Subawa. Kabupaten Badung ada Wayan Suyasa. Kabupaten Tabanan Dewa Suamba Negara. Jembrana Made Suardana dan I Wayan Suardika. “Ada pula I Gede Ngurah Patriana Krisna atau Ipat dari Jembrana, tapi tidak hadir,” ucap Yuda Suparsana.
Kabupaten Buleleng Agung Bagus Arsadhana Linggih (Arsa). Kabupaten Gianyar I Made Dauh Wijaya dan Komang Takuaki Banuartha. Kabupaten Karangasem I Nengah Sumardi dan Gusti Putu Parwata. “Karangasem ada empat orang, tapi dua orang lagi tidak hadir. Dari Kabupaten Bangli dan Klungkung juga tidak hadir,” imbuh Yuda Suparsana.
Usai mereka mendapat pengarahan dari Airlangga dan Doli, mereka juga melakukan pertemuan dengan PP masing-masing. “Jadi, mereka ada pertemuan teknis dengan PP Bali-NTT-NTB untuk kesiapan sebagai bacakada. Kami minta mereka turun ke bawah untuk sosialisasi, karena ada survei pada 15 April nanti,” ucap Yuda Suparsana.
Dalam melakukan survei, menurut Yuda Suparsana, DPP Golkar melakukan kerja sama dengan lembaga kredibel. Untuk Provinsi Bali, Polmark Indonesia. Nanti survei pertama merupakan penjaringan nama-nama yang ditugaskan sebagai bacakada dari Golkar maupun di luar Golkar. Survei kedua, nama-nama yang ada di survei pertama akan disaring, apakah mereka memenuhi kualifikasi.
“Selain itu, siapa tahu ada yang mengerti mengenai potensinya, apakah dia berpeluang atau tidak, sehingga bisa mengundurkan diri. Di survei kedua ini, nama-nama bacakada akan berkurang,” tandas Yuda Suparsana.
Di survei ketiga, baru masuk ke pasangan para bacakada. Parameter survei nantinya dilihat antara lain dari popularitas dan elektabilitas. 7 ant, k22
Komentar