Dadong Tak Bernyawa di Penampungan Air
Diduga Bunuh Diri Karena Menderita Sakit Menahun
Olah TKP
Bunuh Diri
Sakit Menahun
SDN 7 Songan
Kapolsek Kintamani
Kompol Sukerna
Disdikpora Bangli
Komang Pariarta
Bak penampungan air akan tetap difungsikan karena masih dibutuhkan sekolah dan warga. Pasca kejadian tersebut akan dilakukan upacara pembersihan
BANGLI, NusaBali
Warga Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli digegerkan dugaan aksi bunuh diri, Jumat (5/4). Dadong (nenek) berinisial Ni Jero M,65 warga Banjar Alengkong, Desa Songan B diduga menceburkan diri ke bak penampungan air di SD Negeri 7 Songan hingga meregang nyawa.
Kapolsek Kintamani, Kompol Nengah Sukerna saat dikonfirmasi NusaBali membenarkan dugaan aksi bunuh diri yang dilakukan Jero M. Diduga Jero M mengakhiri hidup dengan menceburkan diri di bak penampungan air di SDN 7 Songan, Jumat, sekitar pukul 15.00 Wita.
Kejadian kasus bunuh diri berawal saat cucu Jero M pulang dari rumah temannya. Sesampai di rumah, sang cucu tidak menemukan Jero M. Karena tidak menemukan sang nenek, sang cucu bersama keluarga melakukan pencarian. Upaya pencarian dilakukan di sekitar rumah. "Pencarian sampai di areal SDN 7 Songan, hingga ke bak penampungan air. Saat itu Jero M ditemukan terendam di bak penampungan tersebut," jelas Kapolsek Kintamani, Kompol Sukerna, Sabtu (6/4).
Jero M yang saat ditemukan sudah tidak bernyawa kemudian dievakuasi. Dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan petugas, bak penampungan air kedalaman 4 meter berisikan air dengan ketinggian 70 centimeter. Kemudian dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan kaku dan lebab mayat. Perut korban nampak sedikit membesar dengan sedikit tekanan, ujung jari kaki dan ujung jari tangan pucat di sertai keriput. "Tidak ada tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban," ungkap Kapolsek Sukerna.
Disinggung terkait motif dugaan bunuh diri oleh Jero M, Kompol Sukerna mengatakan jika Jero M nekat mengakhir hidup diduga karena sakit menahun.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli, Komang Pariarta mengatakan bak penampungan air tidak hanya dimanfaatkan sekolah, tetapi juga warga sekitar. Bak penampungan air akan tetap difungsikan karena masih dibutuhkan sekolah dan warga.
Pasca kejadian tersebut akan dilakukan upacara pembersihan. "Bak tersebut akan tetap difungsikan tetapi sebelum itu akan dilaksanakan upacara pembersihan," ucapnya. 7esa.
1
Komentar