Gerhana Matahari Tidak Berdampak di Bali
DENPASAR, NusaBali - Fenomena gerhana matahari total pada Senin (8/4) ini tidak akan dapat diamati dari wilayah Indonesia termasuk Bali. Menurut Kapokja Manajemen Operasional Geofisika Pusat Gempa Bumi Regional (PGR) III Bali Ein Nuzulul Laily, gerhana matahari total (GMT) kali ini tidak akan memiliki dampak di wilayah Bali.
“Fenomena GMT pada 8 April tidak dapat diamati di Indonesia, sehingga tidak berdampak di wilayah Indonesia,” ujar Ein dikonfirmasi NusaBali, Minggu (7/4).
Gerhana matahari total 8 April 2024 hanya bisa disaksikan di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Banyak warga yang antusias ingin menyaksikan fenomena yang jarang terjadi ini, apalagi diperkirakan akan terjadi fenomena ledakan di matahari.
“Saat totalitas gerhana matahari, pandangan matahari dari bumi terhalang oleh bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di bumi bisa menyaksikan tepian plasma matahari tampak meledak-ledak,” demikian dikutip dari laman (BMKG).
Meski terjadi di Benua Amerika, tetapi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melakukan kajian terhadap fenomena tersebut. Salah satu hasil kajian BMKG adalah ledakan-ledakan di matahari akan terlihat saat gerhana matahari total terjadi.
Saat totalitas pada gerhana matahari total, ledakan-ledakan di matahari tersebut akan lebih jelas terlihat. Fenomena ledakan besar matahari sayangnya hanya dapat diamati pada beberapa titik di Bumi, tidak termasuk Indonesia. Pengamatan paling ideal terjadi di wilayah Amerika Utara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
BMKG mengatakan masyarakat Indonesia tidak bisa melihat gerhana matahari total pada 8 April 2024, karena pada saat fenomena itu terjadi, wilayah Indonesia sedang malam hari.
"Sayangnya, di Indonesia tidak dapat menyaksikannya, karena pada saat GMT tersebut berlangsung, wilayah Indonesia akan berada pada sisi gelap bumi (waktu malam hari)," tulis BMKG. 7 a
1
Komentar