Punya Otoritas sebagai Senator, Ni Luh Djelantik Lebih Kuat Hadapi WNA Nakal di Bali
MANGUPURA, NusaBali.com - Ni Luh Djelantik dikenal sering berhadapan dengan Warga Negara Asing (WNA) bermasalah dan ugal-ugalan di Bali, bahkan ia disebut sebagai sosok yang ditakuti bule bermasalah.
Setelah dipastikan lolos ke Senayan, ia merasa lebih 'kuat' menggarap isu/kasus WNA karena nantinya akan memiliki otoritas Anggota DPD RI pasca pelantikan Oktober 2024 ini.
Selama ini, Niluh mengaku, ia memiliki batasan dan ruang-ruang tertentu yang sukar ditembus lantaran ketidakberdayaannya. Terutama, kedudukan yang dapat menyambung ke birokrasi.
Dalam kedudukan sebagai figur publik, ia mengaku sudah mampu menggandeng pihak Imigrasi dan Polri. Namun, dengan status sebagai senator Bali, ia bisa menyambung ke pucuk-pucuk pimpinan daerah, kementerian, dan lembaga negara lainnya, termasuk perwakilan negara sahabat.
"Hari ini, kami bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan itu secara resmi, ada legitimasinya. Bukan lagi seorang Ni Luh Djelantik yang teriak-teriak, menangkap ini, menangkap itu, harus berhadapan dengan pejabat yang mungkin tidak suka dengan cara kami," beber Niluh kepada NusaBali, April lalu .
Niluh memastikan membuka Bali untuk semua orang yang mau mengikuti peraturan dan adat setempat. Namun, begitu para bule dan pendatang yang beringas, mendobrak tatanan yang sudah ada, ia tidak akan tinggal diam.
Untuk kasus-kasus bule, Niluh menyoroti penyalahgunaan izin tinggal, penyerobotan lini bisnis pengusaha lokal, dan bule yang mendobrak hukum positif dan adat Pulau Dewata. *rat
Selama ini, Niluh mengaku, ia memiliki batasan dan ruang-ruang tertentu yang sukar ditembus lantaran ketidakberdayaannya. Terutama, kedudukan yang dapat menyambung ke birokrasi.
Dalam kedudukan sebagai figur publik, ia mengaku sudah mampu menggandeng pihak Imigrasi dan Polri. Namun, dengan status sebagai senator Bali, ia bisa menyambung ke pucuk-pucuk pimpinan daerah, kementerian, dan lembaga negara lainnya, termasuk perwakilan negara sahabat.
"Hari ini, kami bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan itu secara resmi, ada legitimasinya. Bukan lagi seorang Ni Luh Djelantik yang teriak-teriak, menangkap ini, menangkap itu, harus berhadapan dengan pejabat yang mungkin tidak suka dengan cara kami," beber Niluh kepada NusaBali, April lalu .
Niluh memastikan membuka Bali untuk semua orang yang mau mengikuti peraturan dan adat setempat. Namun, begitu para bule dan pendatang yang beringas, mendobrak tatanan yang sudah ada, ia tidak akan tinggal diam.
Untuk kasus-kasus bule, Niluh menyoroti penyalahgunaan izin tinggal, penyerobotan lini bisnis pengusaha lokal, dan bule yang mendobrak hukum positif dan adat Pulau Dewata. *rat
1
Komentar