Puncak Mudik Berlalu, Gilimanuk Lengang
Arus Wisdom Mulai Ramai Datang ke Bali
Sementara untuk prediksi arus balik Lebaran tahun 2024 ini diperkirakan puncaknya terjadi saat weekend antara Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4) mendatang
NEGARA, NusaBali
Masa puncak arus mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Gilimanuk terjadi pada H-4 Lebaran, Sabtu (6/4) dan H-3 Lebaran, Minggu (7/4). Selama dua hari masa puncak arus mudik itu tercatat sebanyak 149.147 orang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Sebaliknya arus kedatangan dari Pulau Jawa ke Bali juga meningkat. Mereka sebagian besar merupakan wisatawan domestik (Wisdom) yang memanfaatkan hari libur Lebaran untuk berwisata ke Bali.
Sesuai data Posko Angkutan Lebaran ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk yang diterima NusaBali, Senin (8/4) sebanyak 149.147 orang penumpang meninggalkan Bali dengan 46.192 unit kendaraan, terdiri dari kendaraan roda dua atau sepeda motor sebanyak 29.160 unit, roda empat 13.067 unit, bus 1.225 unit, dan truk 2.740 unit.
Jika dirinci per hari, khusus pada H-4 Lebaran, Sabtu (6/4) pukul 00.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB, sebanyak 71.280 orang penumpang dengan 21.571 kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang. Kendaraan itu terdiri dari 13.359 unit sepeda motor, 6.072 unit roda empat, 641 unit bus, dan 1.499 unit truk. Kemudian pada H-3 Lebaran, Minggu (7/4) arus keluar Bali semakin melonjak dari sehari sebelumnya. Selama 24 jam per H-3 Lebaran, tercatat ada 77.867 orang penumpang dengan 24.621 kendaraan yang diseberangkan ke Jawa. Kendaraan itu terdiri dari 15.801 unit sepeda motor, 6.995 unit roda empat, 584 unit bus, dan 1.241 unit truk.
Foto: Situasi di Pelabuhan Gilimanuk saat puncak arus mudik pada H-3 Lebaran, Minggu (7/4) malam. -IST
Sebaliknya pada H-2 Lebaran, Senin kemarin, situasi kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk tampak begitu lengang. Pemandangan itu pun berbanding terbalik dengan suasana dalam beberapa hari sebelumnya. General Manager ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Syamsudin mengatakan arus mudik Lebaran ini sudah berjalan cukup lancar. Sesuai yang diprediksi sebelumnya, puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk terjadi antara H-4 dan H-3 Lebaran. Di mana untuk hari H puncak arus mudik Lebaran tahun ini, tepatnya jatuh pada H-3 Lebaran, Minggu (8/4).
"Hari ini (H-2 Lebaran, Senin kemarin) kemungkinan masih ada yang mudik. Tetapi sudah jauh menurun. Kemungkinan yang baru mudik hari ini (kemarin) berasal dari Banyuwangi atau seputaran Jawa Timur. Kalau yang jauh-jauh kemungkinan sudah lewat," ujar Syamsudin. Menurut Syamsudin, jumlah penumpang pada hari H puncak arus mudik Lebaran tahun 2024 ini, meningkat sebesar 17 persen dibanding puncak arus mudik Lebaran tahun 2023 lalu. Sementara untuk jumlah kendaraan pada hari H puncak arus mudik tahun ini, juga meningkat sekitar 19 persen dibanding puncak arus mudik tahun lalu (2023). "Jumlah penumpang pada puncak mudik tahun ini juga lebih tinggi dibandingkan puncak mudik tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19. Yang puncak 2019, sekitar 77.200-an orang penumpang. Naik sekitar 1 persen dari puncak mudik sebelum Covid-19," ucap Syamsudin.
Disinggung mengenai prediksi arus balik Lebaran tahun ini, Syamsudin memperkirakan puncaknya akan terjadi saat weekend antara Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4) mendatang. Untuk puncak arus balik Lebaran nanti, diperkirakan tidak akan seramai saat puncak arus mudik. Namun, Syamsudin mengaku tetap akan siaga untuk antisipasi arus balik nanti.
Sementara itu selain padat oleh masyarakat yang mudik dari Bali menuju Pulau Jawa, Pelabuhan Gilimanuk dalam beberapa hari terakhir juga sibuk melayani peningkatan jumlah orang yang masuk ke Pulau Dewata. Peningkatan jumlah orang yang melakukan kunjungan ke Bali diperkirakan merupakan wisatawan domestik (wisdom) yang memanfaatkan momen libur Hari Raya Idul Fitri. Menurut data Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali peningkatan jumlah orang masuk sudah mulai terlihat pada Kamis (4/4) atau H-6 Idul Fitri atau Lebaran.
Jika pada hari biasa rata-rata jumlah orang masuk Bali sekitar 17.000 orang, maka pada H-6 Lebaran jumlah orang masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk tercatat 20.391 orang (4.633 kendaraan). Sehari sebelumnya jumlah orang masuk Bali masih di angka 17.563 orang (4.504 kendaraan). Peningkatan arus lalu lintas penyeberangan terus terjadi setelahnya. Pada Jumat (5/4) tercatat sebanyak 23.467 orang (4.637 kendaraan), berikutnya pada Sabtu (6/4) sebanyak 29.056 orang (5.418 kendaraan), dan pada Minggu (7/4) terpantau sebanyak 32.466 orang (5.986 kendaraan) masuk Pulau Bali via Pelabuhan Gilimanuk.
Foto: Kabid LLJ Dishub Bali, Putu Sutaryana. -SURYADI
Total sejak Rabu (3/4) atau H-7 Lebaran hingga Minggu (7/4) sebanyak 123.123 orang (25.178 kendaraan) masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Di sisi lain arus menuju Pulau Jawa tercatat sebanyak 273.680 (84.813 kendaraan) pada periode yang sama. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Provinsi Bali, Putu Sutaryana mengatakan pihaknya bersama kepolisian telah mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Bali selama masa libur panjang Idul Fitri 2024 ini. Lalu lintas di Bali dipastikan akan padat dengan masuknya kendaraan yang dibawa wisatawan dari Pulau Jawa.
“Kita cek kemarin di Gilimanuk, wisatawan domestik lumayan banyak yang datang ke Bali,” ungkap Sutaryana, Senin kemarin. Ia berharap kemacetan parah yang sempat terjadi di sekitaran Bandara I Gusti Ngurah Rai pada libur tahun baru yang lalu tidak akan terjadi lagi pada momen libur Lebaran ini. Bersama kepolisian, Sutaryana menambahkan Dishub Bali akan ikut menerjunkan personel di lapangan.
Hal itu terutama di titik rawan kemacetan, yakni di sekitar kawasan pariwisata. Selain di wilayah Bali selatan, titik kemacetan diperkirakan akan terjadi di kawasan Ubud (Gianyar), Bedugul (Tabanan), dan Kintamani (Bangli). “Rekayasa lalu lintas sudah disiapkan pihak kepolisian,” sebut Sutaryana. Terpisah Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengungkapkan wisatawan domestik (wisdom) telah mulai menginap di beberapa hotel di Bali sejak Minggu (7/4). Mereka banyak berasal dari kota-kota besar, salah satunya Jakarta.
Libur Lebaran 2024 diprediksi dapat mendongkrak okupansi (tingkat keterisian) hotel di Bali hingga 80 persen. Jika tercapai, angka ini meningkat dibandingkan okupansi hotel saat normal season hanya mencapai 65 persen. "Untuk April ini normal season dan okupansi hanya 60 sampai 65 persen. Kemudian di Lebaran ini astungkara bisa sampai 80-an persen," ujar Suryawijaya. 7 ode, aA
Komentar