BPJS Kesehatan Atlet Jadi Atensi KONI Bali
DENPASAR, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali memberikan atensi dan persyaratan bagi atlet yang akan berlaga pada PON XXI/2024. Salah satunya atlet harus memiliki BPJS Kesehatan. Hal ini sebagai antisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan saat berlaga pada ajang yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara, September mendatang.
Ketua KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan tidak memungkiri, pihaknya mulai melakukan pemetaan terkait persyaratan atlet yang memiliki BPJS Kesehatan dan belum. Untuk mengakomodir yang belum, kata Oka Darmawan, pihaknya mulai berkoordinasi dengan BPJS untuk memberikan dukungan penuh bagi atlet yang berlaga di PON.
"Kami sudah mulai petakan. Mana yang sudah dan mana yang belum. Kalau yang sudah bekerja, tentu itu sudah tercover dalam BPJS Kesehatan. Nah yang belum inilah yang masih diusahakan dan mencari alternatifnya," kata Oka Darmawan.
Selama mencari alternatif itu, Oka Darmawan mengaku, KONI Bali bersinergi dengan BPJS. Karena ada beberapa aturan yang akan berbenturan dengan pihak BPJS. Sebab untuk memiliki BPJS Kesehatan perlu ada pemisahan antara keluarga dekat seperti orangtua, kakak dan adiknya.
"Ini khusus untuk yang belum punya (BPJS Kesehatan), tentu harus dibikin. Kita tidak bisa memasukkan semua keluarga satu atlet itu dan ditanggung KONI Bali. Jadi ini yang kita Carikan formulasinya dengan BPJS," urai Oka Darmawan, yang mantan Sekum KONI Bali itu.
Oka Darmawan juga tidak menampik kalau BPJS Kesehatan merupakan salah satu persyaratan atlet PON. Hal ini mengantisipasi berbagai kejadian saat bertanding. Sehingga nantinya ketika ada musibah, yang menanggung sepenuhnya itu dari BPJS Kesehatan itu sendiri.
"Kami juga tidak berani mendaftarkan atlet PON itu kalau tidak ada BPJS Kesehatan. Nah ini yang masih terus kita komunikasikan sampai nantinya itu pada batas waktu di saat entry by name ke PB PON sekitar bulan Juli mendatang," pungkas Oka Darmawan.dar
Komentar