Pilkada DKI Jadi ‘Pertempuran’ Paling Menarik
PDIP, Golkar, Gerindra, PKS dan NasDem akan Mewarnai
Gubernur DKI, maka bisa terjadi 'pertempuran' sengit dengan beberapa partai seperti PKS, PDIP, ataupun NasDem, di mana nama-nama calon dari partai-partai tersebut juga sudah muncul ke permukaan
JAKARTA, NusaBali
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menilai Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta (Pilkada DKI) akan menjadi 'pertempuran' paling menarik karena terdapat 'perang bintang'.
Hal tersebut, kata dia, tak terlepas dari berbagai partai politik seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai NasDem, dan Partai Golkar yang diperkirakan bakal memajukan para calonnya untuk menjadi pemimpin Kota Jakarta.
“Kita lihat Golkar memiliki kader berkualitas seperti Ahmed Zaki Iskandar, Ridwan Kamil, dan Erwin Aksa. Ini konsolidasinya sudah mulai karena jelas sudah ada surat penugasan,” ujar Anthony dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (8/4).
Menurut Anthony dengan perolehan 10 kursi di DPRD DKI, langkah politik Golkar patut diwaspadai karena partai berlambang pohon beringin itu telah memberikan rekomendasi tiga nama bakal calon Gubernur DKI.
Ketiga calon Golkar, sambung dia, merupakan figur-figur yang kompeten. Namun, dia menuturkan jika nantinya Ridwan Kamil akan bertarung di Jawa Barat, maka pilihan yang tepat bagi DKI Jakarta adalah Erwin Aksa.
Dia mengatakan Erwin Aksa selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Calon Legislatif DPR Dapil Jakarta III, mampu meraih suara terbanyak di Jakarta Utara. Selain itu, dirinya berpendapat Erwin Aksa juga memiliki figur muda dan berjiwa wirausahawan.
Dengan demikian, lanjut dia, jika Golkar memilih Erwin Aksa sebagai calon Gubernur DKI, maka bisa terjadi 'pertempuran' sengit dengan beberapa partai seperti PKS, PDIP, ataupun NasDem, di mana nama-nama calon dari partai-partai tersebut juga sudah muncul ke permukaan.
Secara komposisi, Anthony menyebutkan PKS akan menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta dengan 19 kursi, yang disusul dengan empat wakil, yakni PDIP sebanyak 15 kursi, Gerindra 13 kursi, NasDem 11 kursi, serta Golkar 10 kursi.
Kendati demikian, dia melihat sepak terjang Erwin Aksa sebagai figur muda yang bisa membawa DKI Jakarta semakin maju dan berkembang.
“Erwin sebagai salah satu penggagas di Golkar Institute tahun 2024 ini berhasil mewujudkan regenerasi di Golkar sehingga melahirkan anak-anak muda calon pemimpin di Partai Golkar yang sebagian besar lolos ke Senayan,” ujar Anthony.
Selain itu, dia menambahkan, Erwin Aksa juga cukup populer di kalangan pecinta sepak bola karena pernah menjadi manajer klub sepak bola PSM Makassar dan membawa klub tersebut menjuarai Liga 1 musim lalu. Erwin, lanjut Anthony, juga merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Periode 2008-2011, sehingga bisa menjadi nilai tambah. “Sosok Erwin dan Golkar bisa menjadi kuda hitam dalam Pilkada DKI Jakarta. Tinggal nanti dilihat peta koalisinya seperti apa,” ucap Anthony menambahkan.n ant
Komentar