Diduga Jatuh dari Pohon Petani Tewas Mengenaskan
Warga Banjar Dinas Munduk Sari, Desa Pangulon, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dikagetkan dengan kematian tragis Putu Mardika,45, warga setempat.
SINGARAJA, NusaBali
Korban yang ditemukan keluarganya, Selasa (1/8), dalam keadaan tidak bernyawa dan mengalami sejumlah luka dan patah pada tulang leher. Diduga Mardika tewas setelah terjatuh dari pohon.
Peristiwa naas yang menimpa petani itu bermula saat korban Mardika, seperti biasanya, pamit dengan keluarganya pada pagi hari. Dia pamit untuk mencari pakan ternak di sekitar pukul 07.00 Wita. Menurut kesaksian istrinya, Nyoman Dresning,40, korban biasa mencari pakan ternak di sekitar kawasan hutan lindung, kurang lebih 500 meter dari rumahnya.
Namun pada saat jam makan siang, korban Mardika pun tidak kunjung datang. Biasanya sekitar pukul 12.00 Wita, korban sudah pulang dengan membawa pakan ternak. Hingga sore tiba, korban juga tidak kunjung dating. Pihak keluarga pun memutuskan untuk mencari korban di daerah yang biasanya menjadi tempat mencari pakan ternak.
Pencarian pun dibantu oleh tetangga sekitar rumahnya, hingga pada pukul 17.30 Wita, Mardika ditemukan sudah tidak bernyawa dengan beberapa luka di sekujur tubuh. Dia ditemukan di bawah pohon lamtoro setinggi lima meter.
Jenazah korban pun kemudian dibawa ke rumah duka dan diperiksa oleh tim medis Pukesmas Gerokgak II dan Polsek Gerokgak. Dari pemeriksaan luar tubuh korban secara umum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari pihak lain. Luka pada kedua mata yang mengeluarkan darah, leher membiru karena patah, tangan kiri dan kanan, punggung, dan kedua pahanya terkelupas diduga disebabkan karena korban jatuh dari ketinggian saat memanjat pohon.
Korban Mardika pun disebut tewas karena mengalami luka yang sangat vital di bagian leher akibat benturan keras setelah jatuh dari ketinggian. Kasubag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika, saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga tewas karena terjatuh dari pohon. “Polsek Gerokgak sedah mendatangi TKP dan mencari keterangan saksi. Sementara keluarga menerima kematian korban dan tidak dilakukan otopsi,” kata dia. *k23
Peristiwa naas yang menimpa petani itu bermula saat korban Mardika, seperti biasanya, pamit dengan keluarganya pada pagi hari. Dia pamit untuk mencari pakan ternak di sekitar pukul 07.00 Wita. Menurut kesaksian istrinya, Nyoman Dresning,40, korban biasa mencari pakan ternak di sekitar kawasan hutan lindung, kurang lebih 500 meter dari rumahnya.
Namun pada saat jam makan siang, korban Mardika pun tidak kunjung datang. Biasanya sekitar pukul 12.00 Wita, korban sudah pulang dengan membawa pakan ternak. Hingga sore tiba, korban juga tidak kunjung dating. Pihak keluarga pun memutuskan untuk mencari korban di daerah yang biasanya menjadi tempat mencari pakan ternak.
Pencarian pun dibantu oleh tetangga sekitar rumahnya, hingga pada pukul 17.30 Wita, Mardika ditemukan sudah tidak bernyawa dengan beberapa luka di sekujur tubuh. Dia ditemukan di bawah pohon lamtoro setinggi lima meter.
Jenazah korban pun kemudian dibawa ke rumah duka dan diperiksa oleh tim medis Pukesmas Gerokgak II dan Polsek Gerokgak. Dari pemeriksaan luar tubuh korban secara umum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari pihak lain. Luka pada kedua mata yang mengeluarkan darah, leher membiru karena patah, tangan kiri dan kanan, punggung, dan kedua pahanya terkelupas diduga disebabkan karena korban jatuh dari ketinggian saat memanjat pohon.
Korban Mardika pun disebut tewas karena mengalami luka yang sangat vital di bagian leher akibat benturan keras setelah jatuh dari ketinggian. Kasubag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika, saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban diduga tewas karena terjatuh dari pohon. “Polsek Gerokgak sedah mendatangi TKP dan mencari keterangan saksi. Sementara keluarga menerima kematian korban dan tidak dilakukan otopsi,” kata dia. *k23
1
Komentar