Toleransi dan Kebersamaan Mewarnai Perayaan Idul Fitri di Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali.com -Lapangan Ida Dewa Agung Jambe di Klungkung, Bali, menjadi saksi perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah yang diwarnai dengan semangat toleransi dan kebersamaan antarumat beragama pada Rabu (10/4/2024) pagi.
Sekitar 1.300 jamaah mengikuti salat Idul Fitri di lapangan Puputan. Petugas keamanan adat Bali, pecalang, terlihat berjaga sejak pukul 06.00 WITA untuk mengamankan jalannya ibadah.
Pembina Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Klungkung, Samsul Hakim, mengatakan bahwa jamaah berasal dari Masjid Al-Fatah, Masjid Al-Hikmah, Masjid Hasanudin, Masjid Nur Syamsi, Masjid Taqwa, Musala Darussalam, dan Musala Al-Hidayah.
“Namun, untuk saudara-saudara kami di Masjid Nurul Huda di Kampung Gel-Gel berjarak sekitar 3 kilometer, dan Masjid Al-Mahdi di Kampung Kusamba yang berjarak 7 kilometer, serta warga Toyapakeh, mereka melaksanakan salat Idul Fitri di kampung masing-masing, mengingat kondisi tertentu seperti jarak dan kondisi fisik bagi yang tua tidak memungkinkan,” ungkap Samsul.
Samsul menambahkan bahwa harapan besar mereka adalah menjadikan Ramadan tahun ini sebagai yang terbaik. "Kami berharap dapat bertemu lagi di Ramadan tahun depan," ujarnya.
Silaturahmi ke Puri Klungkung
Selain aspek keagamaan, perayaan Idul Fitri di Klungkung juga dimeriahkan dengan kunjungan ke Puri Klungkung sebagai bentuk silaturahmi dan menghormati tradisi. Samsul mengatakan kunjungan tersebut telah menjadi tradisi dalam dua tahun terakhir.
"Kami melakukan silaturahmi ke para pangelingsir (pemimpin) Puri Klungkung pada sore harinya," kata Samsul.
"Saya, sebagai pembina PHBI dan wakil dari masyarakat, merasa penting untuk mengingatkan bahwa tanah yang kami gunakan, termasuk lapangan Puputan, masjid di Gelgel, Kusamba, Kampung Lebah, Toyapakeh, semuanya adalah pemberian dari raja. Maka dari itu, sangat penting bagi kami untuk mengunjungi dan memastikan kesehatan mereka, terlebih di hari yang berbahagia ini,” tuturnya.
Perayaan Idul Fitri di Klungkung, dengan dukungan dan pengamanan oleh pecalang, serta diisi dengan kunjungan ke Puri Klungkung, menjadi bukti nyata dari keharmonisan dan toleransi yang terjaga di tengah masyarakat Bali. *ris
Komentar