Wisdom Mulai Tinggalkan Bali
Dispar Bali akan Hitung Pengeluaran Wisdom Selama di Bali
Arus balik wisdom maupun arus balik Lebaran diprediksi semakin meningkat pada Sabtu-Minggu ini jelang akhir cuti bersama Hari Raya Idul Fitri pada, Senin (15/6).
NEGARA, NusaBali
Sempat lengang pasca masa arus mudik Lebaran 2024, penyeberangan lintas Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi kembali melonjak pada H+1 Lebaran, Jumat (12/4). Lonjakan penumpang ke Jawa ini didominasi arus balik wisatawan domestik (wisdom) yang sebelumnya berlibur ke Bali.
Dari informasi yang dihimpun, arus balik wisdom itu terlihat dari kendaraan roda empat plat nomor polisi (Nopol) luar Bali yang cukup ramai bergerak ke Pelabuhan Gilimanuk. Meski tidak sampai membeludak ataupun memicu penumpukan di pelabuhan, namun arus kendaraan roda empat itu sempat beberapa kali memadati area tunggu masuk kapal di beberapa dermaga.
Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Fran Dharma Yudha saat dikonfirmasi, Jumat kemarin membenarkan adanya lonjakan kendaraan roda empat tersebut. Menurutnya, pergerakan kendaran roda empat yang menyeberang ke Pulau Jawa itu disinyalir adalah arus balik wisdom. "Kemungkinan yang sudah mulai balik itu sudah liburan sejak beberapa hari sebelum Lebaran. Tetapi masih lancar," ucap Yudha.
Sebaliknya, kapal yang membawa muatan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk juga tampak mulai ramai diisi kendaraan roda dua dan roda empat. Peningkatan arus roda dua dan roda empat itu juga disinyalir adalah bagian dari arus balik mudik. "Informasi di Ketapang juga masih lancar. Mungkin pemudik yang sudah balik sudah mudik dari beberapa hari sebelumnya," ujar Yudha. Terkait pola layanan yang diterapkan per Jumat kemarin, kata Yudha, masih kategori normal.
Namun sejak terlihat adanya peningkatan arus kendaraan per Jumat siang kemarin, jumlah kapal yang beroperasi telah ditambah dari 21 unit kapal menjadi 22 unit kapal. Termasuk beberapa kapal perbantuan berkapasitas besar seperti KMP Jatra II dan KMP Nawasena jaga dioperasikan. Menurut Yudha, arus balik wisdom ataupun arus balik mudik, diprediksi akan semakin meningkat pada akhir pekan ini. Mengingat untuk hari terakhir cuti bersama ataupun liburan Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada Senin (15/6). Di mana untuk aktivitas para pekerja formal termasuk anak-anak sekolah sudah akan kembali normal per Selasa (16/6).
Terpisah Dinas Pariwisata (Dispar) Bali hendak melakukan penelitian soal besaran belanja atau pengeluaran wisatawan nusantara (Wisnus) atau wisatawan domestik (Wisdom) saat berwisata di Pulau Dewata, mulai tahun depan setelah melihat lonjakan kunjungan saat libur Lebaran ini.
“Sebelum pandemi Covid-19 ada itu penelitian (besaran pengeluaran wisdom) tapi setelah itu belum dilanjut mudah-mudahan tahun depan saya mulai,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun di Denpasar, Jumat kemarin. “Itu harus ada hitung-hitungannya, bisa bekerja sama dengan Kampus Udayana (Universitas Udayana), ya tahun depan pasti saya hitung,” sambungnya.
Mendengar banyaknya komentar soal wisatawan domestik yang tidak berbelanja sebanyak wisatawan internasional, Tjok Pemayun menyebut hal itu tak sepenuhnya benar, sehingga penting bagi Pemprov Bali menyajikan data riil. Sejauh ini dari pengamatan wisnus atau wisdom memang tidak berbelanja barang atau jasa sebesar wisatawan internasional, karena minat mereka condong terhadap berbelanja kuliner.
“Kalau wisnus lebih banyak mencari kuliner, jadi keliling kemana-mana, tapi ada yang berbelanja juga untuk oleh-oleh,” ujarnya. Seperti contohnya kuliner khas Bali dari olahan babi, nasi campur, dan ayam betutu yang dimasak dengan bumbu basa genep khas Pulau Dewata yang Lebaran 2024 ini penuh antrean dan viral di media sosial. Selain belanja kuliner, menurut Dispar Bali pengeluaran wisatawan domestik harus dilihat sejak awal dia tiba seperti biaya yang mereka keluarkan untuk menyewa kamar, kemudian terhadap mereka yang membawa kendaraan pribadi dapat dilihat dari besaran bahan bakar yang dibeli.
Dari catatan Dispar Bali yang dihimpun oleh Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) sejak awal April sampai Mei rata-rata keterisian hotel dari bintang tiga sampai lima mencapai 90 persen. Namun yang menjadi pekerjaan rumah (PR) saat ini adalah sebaran keterisian hotel, dimana wisatawan domestik lebih banyak memadati Kabupaten Badung dan Gianyar, sementara yang masih tertinggal Kabupaten Buleleng dan Karangasem. 7 ode, ant
1
Komentar