Proyek Underpass Siap Digarap 2018
Pemerintah pusat gelontorkan 4 proyek infrasturuktur yang akan digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rkyat (PUPR) awal tahun 2018, sebagai upaya untuk menjaga citra Bali dan Indonesia di mata dunia saat pelaksanaan Annual Meeting IMF.
Pusat Gelontorkan 4 Proyek Besar Infrastruktur untuk Jaga Citra Bali
DENPASAR,NusaBali
Termasuk di antaranya pembangunan Underpass (Jalan Bawah Tanah) di Simpang Patung Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi, mengatakan 4 proyek infrastruktur yang digelontor pemerintah pusat untuk jaga citra Bali ini semuanya merupakan proyek besar. Selain Underpass Simpang Patung Ngurah Rai, 3 proyek besar lagi masing-masing Pengelolaan Sampah Suwung (di Kecamatan Denpasar Selatan), Instalasi Pengelolaan Limbah di Suwung (Kecamatan Denpasar Selatan), dan penanganan Estuari DAM di Desa Pemogan (Kecamatan Denpasar Selatan).
Menurut Astawa Riadi, proyek Underpass Simpang Patung Ngurah Rai tinggal pe-ngerjaan fisik. Sedangkan tahap pembebasan lahan sudah selesai. Anggaran proyek juga sudah tidak ada masalah lagi, karena digelontor pemerintah pusat sebesar Rp 209,709 miliar. “Secara fisik di lapangan, Underpas Simpang Patung Ngurah Rai memang belum. Tapi, tahapan sudah selesai. Pengerjaan proyek akan dilaksanakan awal tahun 2018,” jelas Astawa Riadi di Denpasar, Selasa (1/8).
Astawa Riadi mengatakan, sebelumnya proyek Underpass Simpang Patung Ngurah Rai memang sempat terkendala pembebasan lahan. Namun, berkat kerjasama Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung, pembebasan lahan akhirnya klir. “Jadi, pembangunan Underpass Simpang Patung Ngurah Rai segera digarap. Underpass ini untuk mengurai kemacetan Simpang Patung Ngurah Rai yang posisinya di pintu keluar Jalan Tol Bali Mandara,” jelas birokrat asal Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, yang mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Sedangkan untuk proyek Pengelolaan Sampah Suwung, kata Astawa Riadi, akan digarap di dua titik. Pertama, di lokasi yang disewa PT NOI seluas 10 hektare. Kedua, di lokasi sisanya seluas 22,5 hektare. “Pola pengerjaan adalah menguarai sampah yang menggunung itu. Selama ini, gundukan sampah merusak pemandangan dan tebar bau menyengat. Jadi, saat tahun 2018 nanti masalah sampah di Suwung sudah dibereskan, dengan anggaran dari pusat,” papar Astawa Riadi.
Sedangkan untuk Instalasi Pengelolaan Limbah (Ipal) di Suwung dan penanganan Estuari DAM di Desa Pemogan, kata Astawa Riadi, juga akan digarap tahun 2018 dengan anggaran dari pusat. Ipal di Suwung dan Estuari DAM di Pemogan ini sudah sempat dicek oleh Komisi V DPR RI saat kunker ke Bali, Senin (31/7). Hari itu pula, rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, sempat bertemu Wakil Guberur Bali Ketut Sudikerta di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernuran, Niti Mandaa Denpasar. Rombongan parlemen
Kesempatan itu dimanfaatkan Wagub Sudikerta untuk menyampaikan perkembangan pembangunan infrastruktur dan transportasi di Bali, khususnya langkah antisipasi sebagai tuan rumah penyelenggaraan Annual Meeting IMF dan dan Bank Dunia. Infrastruktur yang dibangun, menruut wagub Sudikerta, antara lain Underpass Simpang Patung Ngurah Rai Tuban serta akses jalan ke Dermaga Gunaksa (Kecamatan Dawan, Klungkung) yang menjadi lintas penyeberangan ke Nusa Penida dan Lombok.
Sementara, bocoran yang diperoleh NusaBali dari sumber di Pemprov Bali, terwujudnya 4 proyek besar yang akan terealisasi tahun 2018 ini disebut-sebut dikebut untuk persiapan kegiatan Annual Meeting IMF atas permintaan pusat. Annual Meeting IMF di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung tahun depanm akan dihadiri 1.500 delegasi dari berbagai negara di dunia.
“Konsekuensi sebagai tuan rumah pelaksanaan Annual Meeting IMF, maka urusan jalan macet dan masalah sampah di Suwung harus selesai,” ujar sumber NusaBali, Selasa kemarin.
Menurut sumber tadi, untuk mempercepat prosesnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun sempat turun tangan di sela-sela kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Nusa Dua. Luhut beberapa kali mengajak Gubernur Bali Made Mangku Pastika turun menyelesaikan masalah tersebut. “Masalah infrastruktur ini mendesak, karena Bali mau jadi tuan rumah kegiatan Annual Meeting IMF. Pak Luhut sendiri yang langsung fasilitasi bahwa masalah kemacetan lalulintas dan sampah di Bali harus sudah selesai tahun 2018,” katanya. *nat
Komentar