Jebol, Jalan di Malet Tengah Putus
Jalan tersebut merupakan akses menuju Desa Penglumbaran, lanjut wilayah Tampaksiring, Gianyar. Selain itu, bisa menuju Kintamani.
BANGLI, NusaBali
Akses jalan utama di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, putus total, Rabu (10/4). Penyebabnya, Bagian tebing penyangga jalan jebol.
Jalan tersebut selain menghubungkan antar desa, juga akses menuju Kecamatan Kintamani. Terkait putusnya jalan tersebut, Pemkab Bangli merencanakan untuk membuat jalan baru, karena tidak memungkinkan untuk perbaikan jalan tersebut lantaran perbaikan jalan memerlukan biaya ratusan miliar.
Perbekel Tiga Putu Merta Utama saat dikonfirmasi, mengatakan jalan putus terjadi pada Rabu sore. Sebelum kejadian, sudah terlihat retakan pada badan jalan. "Tiga hari sebelum kejadian kami mendapat laporan kalau sudah ada retakan. Beberapa jam sebelum kejadian saya juga lewat di jalur tersebut, retakan semakin banyak. Sehingga saya sarankan untuk menutup jalan tersebut karena membahayakan. Selang beberapa jam jalan putus total," jelasnya Jumat (12/4).
Menurut Putu Merta, jalan tersebut merupakan akses menuju Desa Penglumbaran, lanjut wilayah Tampaksiring, Gianyar. Selain itu, bisa menuju Kintamani. Pasca putusnya jalan tersebut, masyarakat harus melalui jalan alternatif. "Masih ada jalan lain yang bisa dilalui ada jalan kabupaten yang sufah hotmix dan ada jalan rabat beton," ucapnya.
Terkait kondisi jalan putus, pihaknya sudah melapor dan dari Dinas PUPR Perkim Bangli sudah turun ke lokasi. Dari pengecekan yang dilakukan, jalan tersebut resiko tinggi karena dipinggi jurang. Maka itu, perlu dicarikan jalur lain untuk dibuat jalan baru.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli, Dewa Ngakan Ketut Widnyana Maya saat dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya sudah turun ke lokasi. Jalan yang putus panjang 150 meter. Dijelaskan, kondisi tanah di Bangli merupakan struktur tanah relatif labil. "Dilihat kemarin, tanah adalah tanah gembur," ucapnya.
Lanjutnya, dari invetigasi yang dilakukan dan analisi finasial bahwa investasi yang dikeluarkan untuk perbaikan jalan sangat besar. Dibandingkan nilai investasi dan nilai manfaat tidak sebanding. Jika menyambung jalan, biaya bisa ratusan miliar, belum lagi posisi yang sulit. Namun perlu pula dipikirkan opsi lain, seperti mencari alternatif dengan membuat jalan baru.
"Sudah ada jalan namun jalan kecil, itu bisa kita lebarkan. Namun ini perlu kajian, perlu dukungan masyarakat, aparatur desa, serta dukungan ketersediaan anggaran," kata pejabat asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini.7esa
Komentar