Semeton Karangasem Gelar Dharma Santi
Juga Akan dikukuhkan Forum Sekar di Lima Kabupaten/Kota
DENPASAR, NusaBali
Forum Semeton Karangasem (Sekar) yang merupakan perkumpulan pasemetonan warga perantauan asal Karangasem namun berdomisili di luar Karangasem bakal menggelar Dharma Santi di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center), 6 Agustus mendatang. Melalui acara ini, Forum Sekar ingin mempererat tali persaudaraan warga Karangasem di rantauan sekaligus membangun semangat bersama mendukung keberhasilan pembangunan daerah Bali.
Kegiatan Dharma Santi dalam memperingati Hari Raya Nyepi 1939, Galungan dan Kuningan kali ini mengambil tema ‘Dengan Semangat Pasemetonan Kita Tingkatkan Pengabdian Untuk Keberhasilan Pembangunan Bali’. Melalui tema ini, Forum Sekar menegaskan tidak mengkotakkan diri untuk mengabdi pada pembangunan Karangasem saja, namun bersama-sama melangkah membangun Bali.
"Orang Karangasem banyak yang tinggal di luar Karangasem, bahkan di luar Bali. Pada intinya, saat mereka berjuang, bekerja, berkarya, pemikirannya itu untuk pembangunan Bali. Bukan terkotak-kotak. Dimanapun orang Karangasem tinggal, disana langit tetap dijunjung. Kita bekerja untuk Bali," ungkap Ketua Forum Sekar, Ida Bagus Bima Putra, saat jumpa pers di Restoran Ziro kawasan Sanur, Selasa (1/8) malam.
Dikatakan, kegiatan Dharma Santi digunakan sebagai wahana berkumpul bagi warga rantauan dari Karangasem, untuk memupuk semangat optimistik daerahnya agar mereka betul-betul peduli pada kampung halamannya di Karangasem. Namun, saat berada di rantauan, para warga Karangasem tidak lupa pula mendukung program pembangunan di domisilinya.
Lebih lanjut, kegiatan Dharma Santi ini rutin dilaksanakan oleh Forum Sekar setiap tahunnya. Namun, kali ini dianggap istimewa lantaran Forum Sekar kini telah resmi terdaftar di Kesbangpol Provinsi Bali sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang sah sejak tahun 2015 lalu. Istimewanya lagi, pada Dharma Santi kali ini akan dikukuhkan Forum Sekar di lima kabupaten/kota di Bali yakni Denpasar, Badung, Singaraja, Gianyar, dan Tabanan.
"Di lima daerah ini cukup besar keberadaan warga Karangasem. Kita berharap Dharma Santi bisa menjadi tempat berkumpul. Tidak hanya rantauan yang masih merantau di Bali, kami juga mengundang warga rantauan Karangasem di luar Bali, yang namanya Pasemetonan Karangasem (Pakar)," imbuhnya.
Sementara Ketua Panitia Dharma Santi Forum Sekar, Dewa Gede Maharta menambahkan, sedikitnya 500 masyarakat rantauan yang akan diundang. Dharma Santi ini rencananya akan dihadiri Bupati Karangasem, Walikota Denpasar, beberapa tokoh puri di Denpasar, tokoh-tokoh dari Karangasem termasuk ratusan warga rantauan yang ada di luar Karangasem. Spesialnya, dalam pelaksanaan Dharma Santi tahun ini akan ada souvenir bibit pohon kelapa daksina yang bisa ditanam agar dapat tumbuh. Diyakini, ini merupakan satu gerakan cermat dalam mendorong petumbuhan pohon kelapa sebagai bahan pokok utamanya dalam pembuatan upakara di Bali. "Kami berharap warga rantauan Karangasem yang ada di Denpasar bisa ikut datang dalam Dharma Santi ini. Warga Karangasem yang tinggal di Denpasar sekitar 30 ribu orang. Lewat media ini, kami berharap warga rantauan mengetahui informasi tentang Dharma Santi ini," katanya.
Forum Sekar sendiri merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat independen dan ngayah. Benerapa kegiatan telah berhasil dilaksanakan seperti penghijauan, bedah rumah, termasuk pendapat akademisi yang diberikan kepada lembaga pemerintahan dalam rangka mendorong pembangunan daerah. "Kami juga memberikan semangat kepada warga rantauan lainnya, karena tidak semuanya warga rantauan Karangasem itu ekonominya bisa menengah ke atas. Masih banyak yang di bawah. Begitu juga warga yang tinggal di Karangasem sendiri, kita juga berikan dukungan agar mampu bangkit. Karena sesungguhnya, masalah kemiskinan di Karangasem bukan hanya tanggung jawab Karangasem, tapi tanggung jawab kita juga sebagai warga Bali," kata IB Bima.
Selain itu, kata IB Bima, Forum Sekar juga tidak alergi politik. Apalagi jelang Pilgub 2018, Forum Sekar menyatakan akan mendukung calon yang kredibel dan paham akan roh dan nafas Bali, serta yang memperjuangkan adat dan budaya. "Kita lihat kredibel, paham isin gumi Bali, roh dan jiwanya Bali. Jika sudah begitu kita pasti mendukung. Namun, jika tidak ada kriteria itu, kita yang paling depan menyarankan calon itu untuk mundur," tegasnya. *in
Forum Semeton Karangasem (Sekar) yang merupakan perkumpulan pasemetonan warga perantauan asal Karangasem namun berdomisili di luar Karangasem bakal menggelar Dharma Santi di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center), 6 Agustus mendatang. Melalui acara ini, Forum Sekar ingin mempererat tali persaudaraan warga Karangasem di rantauan sekaligus membangun semangat bersama mendukung keberhasilan pembangunan daerah Bali.
Kegiatan Dharma Santi dalam memperingati Hari Raya Nyepi 1939, Galungan dan Kuningan kali ini mengambil tema ‘Dengan Semangat Pasemetonan Kita Tingkatkan Pengabdian Untuk Keberhasilan Pembangunan Bali’. Melalui tema ini, Forum Sekar menegaskan tidak mengkotakkan diri untuk mengabdi pada pembangunan Karangasem saja, namun bersama-sama melangkah membangun Bali.
"Orang Karangasem banyak yang tinggal di luar Karangasem, bahkan di luar Bali. Pada intinya, saat mereka berjuang, bekerja, berkarya, pemikirannya itu untuk pembangunan Bali. Bukan terkotak-kotak. Dimanapun orang Karangasem tinggal, disana langit tetap dijunjung. Kita bekerja untuk Bali," ungkap Ketua Forum Sekar, Ida Bagus Bima Putra, saat jumpa pers di Restoran Ziro kawasan Sanur, Selasa (1/8) malam.
Dikatakan, kegiatan Dharma Santi digunakan sebagai wahana berkumpul bagi warga rantauan dari Karangasem, untuk memupuk semangat optimistik daerahnya agar mereka betul-betul peduli pada kampung halamannya di Karangasem. Namun, saat berada di rantauan, para warga Karangasem tidak lupa pula mendukung program pembangunan di domisilinya.
Lebih lanjut, kegiatan Dharma Santi ini rutin dilaksanakan oleh Forum Sekar setiap tahunnya. Namun, kali ini dianggap istimewa lantaran Forum Sekar kini telah resmi terdaftar di Kesbangpol Provinsi Bali sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang sah sejak tahun 2015 lalu. Istimewanya lagi, pada Dharma Santi kali ini akan dikukuhkan Forum Sekar di lima kabupaten/kota di Bali yakni Denpasar, Badung, Singaraja, Gianyar, dan Tabanan.
"Di lima daerah ini cukup besar keberadaan warga Karangasem. Kita berharap Dharma Santi bisa menjadi tempat berkumpul. Tidak hanya rantauan yang masih merantau di Bali, kami juga mengundang warga rantauan Karangasem di luar Bali, yang namanya Pasemetonan Karangasem (Pakar)," imbuhnya.
Sementara Ketua Panitia Dharma Santi Forum Sekar, Dewa Gede Maharta menambahkan, sedikitnya 500 masyarakat rantauan yang akan diundang. Dharma Santi ini rencananya akan dihadiri Bupati Karangasem, Walikota Denpasar, beberapa tokoh puri di Denpasar, tokoh-tokoh dari Karangasem termasuk ratusan warga rantauan yang ada di luar Karangasem. Spesialnya, dalam pelaksanaan Dharma Santi tahun ini akan ada souvenir bibit pohon kelapa daksina yang bisa ditanam agar dapat tumbuh. Diyakini, ini merupakan satu gerakan cermat dalam mendorong petumbuhan pohon kelapa sebagai bahan pokok utamanya dalam pembuatan upakara di Bali. "Kami berharap warga rantauan Karangasem yang ada di Denpasar bisa ikut datang dalam Dharma Santi ini. Warga Karangasem yang tinggal di Denpasar sekitar 30 ribu orang. Lewat media ini, kami berharap warga rantauan mengetahui informasi tentang Dharma Santi ini," katanya.
Forum Sekar sendiri merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat independen dan ngayah. Benerapa kegiatan telah berhasil dilaksanakan seperti penghijauan, bedah rumah, termasuk pendapat akademisi yang diberikan kepada lembaga pemerintahan dalam rangka mendorong pembangunan daerah. "Kami juga memberikan semangat kepada warga rantauan lainnya, karena tidak semuanya warga rantauan Karangasem itu ekonominya bisa menengah ke atas. Masih banyak yang di bawah. Begitu juga warga yang tinggal di Karangasem sendiri, kita juga berikan dukungan agar mampu bangkit. Karena sesungguhnya, masalah kemiskinan di Karangasem bukan hanya tanggung jawab Karangasem, tapi tanggung jawab kita juga sebagai warga Bali," kata IB Bima.
Selain itu, kata IB Bima, Forum Sekar juga tidak alergi politik. Apalagi jelang Pilgub 2018, Forum Sekar menyatakan akan mendukung calon yang kredibel dan paham akan roh dan nafas Bali, serta yang memperjuangkan adat dan budaya. "Kita lihat kredibel, paham isin gumi Bali, roh dan jiwanya Bali. Jika sudah begitu kita pasti mendukung. Namun, jika tidak ada kriteria itu, kita yang paling depan menyarankan calon itu untuk mundur," tegasnya. *in
1
Komentar