Beban Puncak Listrik di Bali Capai 981,6 MW saat Lebaran
DENPASAR, NusaBali - Beban puncak listrik di Bali lebih tinggi dari prediksi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali saat libur Lebaran 2024 ini. PLN mencatat beban puncak tertinggi listrik di Bali saat libur Lebaran mencapai 981,6 mega watt (MW), lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang hanya sebesar 822 MW.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Udayana, Minggu (14/4), mengatakan angka beban puncak tersebut terjadi pada hari kedua Lebaran. Sementara beban puncak pada hari pertama Lebaran mencapai 932,8 MW. “Tertinggi (beban puncak) itu di wilayah Badung sebesar 414,4 MW,” katanya.
Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya kunjungan wisatawan ke Bali saaat momen Lebaran, dan menjadi pengaruh tingginya beban puncak di Bali. Padahal sebelumnya diprediksi penurunan lebih tajam dikarenakan banyak masyarakat yang mudik atau meninggalkan Bali.
Di sisi lain, penggunaan kendaraan listrik terutama mobil listrik di Bali juga meningkat saat momen Lebaran ini. Hal tersebut, menurut Udayana, bisa dilihat dari meningkatnya transaksi pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali.
PLN mencatat sejak Posko Siaga Lebaran dari 3 – 12 April sudah ada 384 kali transaksi di seluruh SPKLU di Bali. Transaksi terbanyak yaitu pada 12 April mencapai 38 kali dalam satu hari. Sementara jika dibandingkan pada hari hari biasa, transaksi di SPKLU rata-rata mencapai 25-30 kali per hari. “Di Bali sendiri tersedia 76 unit SPKLU tersebar di 30 lokasi,” ungkapnya.
Pengguna kendaraan listrik ini, kata Udayana, tidak sedikit yang menempuh perjalanan dari luar Bali. Beberapa pengguna kendaraan listrik khususnya mobil datang dari Surabaya bahkan Jakarta. “Dengan sebaran SPKLU makin banyak membuat pengguna kendaraan listrik merasa aman bisa mengisi daya di mana saja,” ucap Udayana.
Menurut Udayana, penggunaan mobil listrik sudah masif. Karena itu, diharapkan ada peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang, khususnya penggunaan alat transportasi yang rendah emisi. Penggunaan kendaraan listrik pun diyakini selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, juga dapat menunjang perekonomian masyarakat.
“Ini juga akan mendukung bagaimana keharmonisan alam di Bali, mendukung pariwisata Bali otomatis mendukung perekonomian di Bali,” kata Udayan seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/4/2024).
Terkait dengan titik rawan selama periode Lebaran atau Idul Fitri 1445 Hijriah, PLN memetakan ada 96 lokasi mulai dari tempat ibadah, lokasi umum, lokasi sholat, bandara, tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan pelabuhan. 7 mis
Komentar