Tim Debat SMAN 1 Singaraja Sabet Juara I Nasional
Bawa Pulang 4 Piala Sekaligus
Tiga srikandi dalam tim debat itu terdiri dari Ni Putu Primadila Novelia Putri, Ni Luh Putu Taman Anandina Seva dan Made Dea Vio Lantini.
SINGARAJA, NusaBali
Tim debat SMAN 1 Singaraja berhasil menyabet Juara I Nasional yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Politik dan Hukum Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut. Tidak tanggung-tanggung dalam lomba Debat PPKN IX itu tim SMAN 1 Singaraja membawa pulang 4 piala sekaligus.
Tiga srikandi dalam tim debat itu terdiri dari Ni Putu Primadila Novelia Putri, Ni Luh Putu Taman Anandina Seva dan Made Dea Vio Lantini. Mereka berjuang menundukkan 20 tim dari seluruh Indonesia dalam lomba yang berlangsung pada 26-28 Februari 2024 lalu. Perjuangan keras dan persiapan yang matang mengantarkan mereka keluar sebagai Juara 1. Selain itu juga berhak atas juara bergilir, piala juara utama, piala best speaker dari Mahkamah Konstitusi.
Dihubungi Minggu (14/4) kemarin, seluruh lomba dibagi menjadi tiga tahap. Dari 20 tim yang bergabung dalam ajang bergengsi ini hanya 8 tim yang lolos dalam babak penyisihan. Lalu dari 8 tim diciutkan kembali menjadi 4 besar di babak semifinal. Hingga di babak grand final hanya menyisakan tim SMAN 1 Singaraja berhadapan tim SMAN 11 Garut.
Anggota tim Anandina Seva menyebut lomba debat menggunakan format parlementer Asia. Seluruh peserta lomba akan diberi mosi 13 butir yang kemudian diacak sebelum debat dimulai. Peserta bersaing secara ketat, setelah mendapatkan butir mosi secara acak diberikan waktu 5 menit untuk membuat kerangka debat dan argumen yang akan disampaikan sesuai mosi yang didapatkan.
“Waktu case building ditambah menjadi 15 menit saat babak final dan grand final. Jadi dengan waktu yang sangat terbatas itu kami harus mampu membangun argumen dengan cermat dan cepat,” ucap Seva yang bertindak sebagai pembicara 1 dan pembicara kesimpulan. Ketiga dara cantik ini pun mengaku sudah menyiapkan strategi khusus dalam membangun argumen. Hal ini mereka biasakan saat latihan di sekolah maupun di rumah. “Yang paling penting bagaimana membawakan dan mempertahankan argumen dengan sangat terstruktur mulai dari pondasi mosi yang akan sangat membantu mengontrol arah perdebatan,” imbuh Dila anggota tim termuda yang masih duduk di kelas X.
Keberhasilan mereka juga diungkapkan Dea tidak terlepas dari latihan dan upaya mencari referensi seluas-luasnya. Dia yang bertindak sebagai pembicara 3 yang memperkuat benteng pertahanan tim mengaku selama persiapan lomba, tidak henti-hentinya membaca jurnal, artikel dan video sebagai referensi dan ide sanggahan kepada lawan.
Sementara itu, Guru Pembina I Komang Mudita menyebut, potensi anak didiknya dalam berargumentasi diwadahi dalam klub debat SMAN 1 Singaraja. Klub debat ini baru dibentuk setahun lalu, dari inisiatif siswa. Komitmen dan keseriusan siswa yang tergabung dalam klub debat pun rajin berlatih ada atau tidak ada lomba.
“Anak-anak dalam proses pembinaan sangat semangat sekali. Tidak hanya berlatih di sekolah, tetapi juga saat di rumah melalui video konferensi. Sehingga mereka semakin terasah untuk menyampaikan argumentasi saat berdebat,” kata Mudita.
Keberhasilan tim debat SMAN 1 Singaraja di tingkat nasional tidak hanya kali ini. Tetapi sebelum tim Seva dkk, tim lainnya juga sudah sempat menjuarai lomba debat nasional. Diantaranya Juara III pada lomba debat Universitas Indonesia (UI) dan juara I lomba debat yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM).7 k23
Komentar