Bali United dari Juru Kunci Hingga Poin Tertinggi
Putaran pertama kompetisi Liga 1 baru saja usai. Madura United bersama Bali United sukses berada di posisi satu dan dua dengan sama-sama mengoleksi 32 poin.
MANGUPURA, NusaBali
Untuk tim Serdadu Tridatu sendiri, pencapaian tersebut bisa dibilang cukup baik mengingat bagaimana Fadil Sausu dan kawan-kawan mengawali kompetisi tahun ini.
Menurut media official Bali United, Ngurah Wirya Darma Senin (1/8) tim Serdadu Tridatu mengawali kompetisi Liga 1 dibawah asuhan pelatih asal Austria, Hans-Peter Schaller. Hasilnya memang bisa dibilang di luar ekspektasi seluruh suporter Bali United, dimana dari dua pertandingan, tim Serdadu Tridatu mengalami dua kali kekalahan. Dengan hasil tersebut, Bali United berada di dasar klasemen dan mulai banyak yang meragukan potensi tim Serdadu Tridatu untuk berprestasi tahun ini.
Sadar akan kondisi tim yang tidak membaik, manajemen Bali United mengambil langkah cepat. Hans-Peter Schaller dilepas dari jabatannya sebagai pelatih kepala dan digantikan Eko Purdjianto sebagai caretaker. Hasilnya bisa dibilang membaik. Tiga pertandingan bersama Eko Purdjianto, tim Serdadu Tridatu sukses meraih enam poin hasil dua kali menang dan sekali kalah. Peringkat Bali United pun perlahan mulai meninggalkan papan bawah dan menapak ke papan tengah.
Kinerja Eko Purdjianto juga menunai banyak pujian. Namun belum dikantonginya lisensi kepelatihan A AFC yang menjadi syarat penting menjadi pelatih kepala di tim Liga 1 oleh pelatih asal Semarang tersebut membuat manajemen Bali United harus mencari pelatih kepala baru yang sudah berlisensi A AFC. Usai laga kontra tuan rumah Mitra Kukar di pekan kelima, manajemen Bali United resmi memperkenalkan Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kepala baru yang akan memimpin Serdadu Tridatu di kompetisi Liga 1 tahun ini.
Dipilihnya Widodo sempat menimbulkan banyak keraguan oleh berbagai pihak. Kekhawatiran akan proses adaptasi yang akan memakan waktu lama terhadap tim jadi alasan. Namun ternyata Widodo mampu menepis kekhawatiran tersebut.
Laga perdana Widodo menangani Bali United langsung berakhir dengan kemenangan cukup telak atas Borneo FC dengan skor 3-0. Setelah itu tim Serdadu Tridatu sukses menahan imbang tuan rumah Persija 0-0 dan mengalahkan tim kuat Persib 1-0. Perlahan Bali United mulai diperhitungkan lawan-lawannya di kompetisi Liga 1 dan keraguan akan kapasitas Widodo sebagai pelatih kepala mulai hilang. Namun bukan berarti ujian untuk Bali United di putaran pertama telah usai dengan kehadiran Widodo. Dipanggilnya empat pemain ke pelatnas Timnas U-22 dan diberlakukannya regulasi pemain U-23 sempat membuat kestabilan tim terganggu. Laga kontra Bhayangkara FC pun jadi buktinya, dimana saat itu tim Serdadu Tridatu harus mengalami kekalahan kandang dengan skor 1-3.
Seiring dengan ditangguhkannya regulasi tentang pemain U-23 untuk seluruh tim, Bali United kembali berusaha kembali ke tren positif. Libur kompetisi memperingati Hari Raya Idul Fitri juga ternyata menjadi berkah tersendiri untuk tim Serdadu Tridatu. Setelah kompetisi kembali digelar usai libur Lebaran, dari sinilah performa Bali United mulai mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Diawali dengan kemenangan 2-0 atas Persiba Balikpapan dan dilanjutkan dengan kemenangan tandang atas PS TNI 3-4 dan kemenangan besar atas Barito Putera 5-0. Bali United mulai masuk ke dalam persaingan papan atas.
Tiga kemenangan beruntun tersebut berlanjut di tiga laga berikutnya. Sempat bermain imbang di markas Sriwijaya FC 2-2, Fadil Sausu dan kawan-kawan sukses memenangkan pertandingan berikutnya atas PSM Makassar dengan skor telak 3-0.
Laga terakhir putaran pertama berlangsung hari Senin (31/7) kemarin kontra Persegres Gresik United dimana Bali United sukses menutup putaran pertama dengan kemenangan penting atas tuan rumah 1-3. Kemenangan yang membuat tim Serdadu Tridatu berada di posisi dua klasemen dengan hanya kalah head to head dengan juara paruh musim, Madura United. Selain itu, Bali United juga menjadi tim dengan produktifitas gol terbaik sejauh ini dengan koleksi 32. Uniknya jumlah gol tersebut sama dengan jumlah koleksi poin tim Serdadu Tridatu di putaran pertama kali ini. *dek
Menurut media official Bali United, Ngurah Wirya Darma Senin (1/8) tim Serdadu Tridatu mengawali kompetisi Liga 1 dibawah asuhan pelatih asal Austria, Hans-Peter Schaller. Hasilnya memang bisa dibilang di luar ekspektasi seluruh suporter Bali United, dimana dari dua pertandingan, tim Serdadu Tridatu mengalami dua kali kekalahan. Dengan hasil tersebut, Bali United berada di dasar klasemen dan mulai banyak yang meragukan potensi tim Serdadu Tridatu untuk berprestasi tahun ini.
Sadar akan kondisi tim yang tidak membaik, manajemen Bali United mengambil langkah cepat. Hans-Peter Schaller dilepas dari jabatannya sebagai pelatih kepala dan digantikan Eko Purdjianto sebagai caretaker. Hasilnya bisa dibilang membaik. Tiga pertandingan bersama Eko Purdjianto, tim Serdadu Tridatu sukses meraih enam poin hasil dua kali menang dan sekali kalah. Peringkat Bali United pun perlahan mulai meninggalkan papan bawah dan menapak ke papan tengah.
Kinerja Eko Purdjianto juga menunai banyak pujian. Namun belum dikantonginya lisensi kepelatihan A AFC yang menjadi syarat penting menjadi pelatih kepala di tim Liga 1 oleh pelatih asal Semarang tersebut membuat manajemen Bali United harus mencari pelatih kepala baru yang sudah berlisensi A AFC. Usai laga kontra tuan rumah Mitra Kukar di pekan kelima, manajemen Bali United resmi memperkenalkan Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kepala baru yang akan memimpin Serdadu Tridatu di kompetisi Liga 1 tahun ini.
Dipilihnya Widodo sempat menimbulkan banyak keraguan oleh berbagai pihak. Kekhawatiran akan proses adaptasi yang akan memakan waktu lama terhadap tim jadi alasan. Namun ternyata Widodo mampu menepis kekhawatiran tersebut.
Laga perdana Widodo menangani Bali United langsung berakhir dengan kemenangan cukup telak atas Borneo FC dengan skor 3-0. Setelah itu tim Serdadu Tridatu sukses menahan imbang tuan rumah Persija 0-0 dan mengalahkan tim kuat Persib 1-0. Perlahan Bali United mulai diperhitungkan lawan-lawannya di kompetisi Liga 1 dan keraguan akan kapasitas Widodo sebagai pelatih kepala mulai hilang. Namun bukan berarti ujian untuk Bali United di putaran pertama telah usai dengan kehadiran Widodo. Dipanggilnya empat pemain ke pelatnas Timnas U-22 dan diberlakukannya regulasi pemain U-23 sempat membuat kestabilan tim terganggu. Laga kontra Bhayangkara FC pun jadi buktinya, dimana saat itu tim Serdadu Tridatu harus mengalami kekalahan kandang dengan skor 1-3.
Seiring dengan ditangguhkannya regulasi tentang pemain U-23 untuk seluruh tim, Bali United kembali berusaha kembali ke tren positif. Libur kompetisi memperingati Hari Raya Idul Fitri juga ternyata menjadi berkah tersendiri untuk tim Serdadu Tridatu. Setelah kompetisi kembali digelar usai libur Lebaran, dari sinilah performa Bali United mulai mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Diawali dengan kemenangan 2-0 atas Persiba Balikpapan dan dilanjutkan dengan kemenangan tandang atas PS TNI 3-4 dan kemenangan besar atas Barito Putera 5-0. Bali United mulai masuk ke dalam persaingan papan atas.
Tiga kemenangan beruntun tersebut berlanjut di tiga laga berikutnya. Sempat bermain imbang di markas Sriwijaya FC 2-2, Fadil Sausu dan kawan-kawan sukses memenangkan pertandingan berikutnya atas PSM Makassar dengan skor telak 3-0.
Laga terakhir putaran pertama berlangsung hari Senin (31/7) kemarin kontra Persegres Gresik United dimana Bali United sukses menutup putaran pertama dengan kemenangan penting atas tuan rumah 1-3. Kemenangan yang membuat tim Serdadu Tridatu berada di posisi dua klasemen dengan hanya kalah head to head dengan juara paruh musim, Madura United. Selain itu, Bali United juga menjadi tim dengan produktifitas gol terbaik sejauh ini dengan koleksi 32. Uniknya jumlah gol tersebut sama dengan jumlah koleksi poin tim Serdadu Tridatu di putaran pertama kali ini. *dek
Komentar