Sampah Numpuk di Catur Tebar Bau Busuk
Desa Catur saat ini belum bisa menangani sampah tersebut. Alasannya, pasar ini belum diserahterimakan oleh Pemkab Bangli kepada desa.
BANGLI, NusaBali
Sampah menumpuk di Pasar Catur, Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Sampah tersebut sudah tahunan tidak diangkut hingga menebar bau busuk. Sampah ini pun menjadi sarang nyamuk dan lalat.
Kondisi tersebut memancing keluhan warga. Tumpukan sampah ini dilaporkan warga melalui layanan, Penganduan 24 Jam Bangli Era Baru. Warga mengharapkan ada penanganan lebih lanjut atas kondisi tersebut.
Perbekel Desa Catur I Wayan Sukarata saat dikonfirmasi, membenarkan kondisi tersebut. Disampaikan, selama ini sampah tersebut tidak pernah terangkut oleh petugas kebersihan Pemkab Bangli.
Menurut Wayan Sukarata, sebelum pihak Desa Catur dengan Disperindag Bangli telah menandatangani perjanjian kerja sama, yang mana untuk pengangkutan sampah akan dibantu oleh Disperindag. “Pada awal pasar beroperasi tahun 2023, petugas sempat mengangkut sampah di pasar. Namun setelah itu tidak ada kelanjutannya,” jelasnya Minggu (14/4). Tumpukan sampah, selain menebar bau yang kurang sedap, juga sebagai tempat bersarangnya lalat dan nyamuk.
Sementara itu, dari pihak Desa Catur saat ini belum bisa menangani sampah tersebut. Alasannya, pasar ini belum diserahterimakan oleh Pemkab Bangli kepada desa. “Untuk aset belum diserah terimakan. Oleh karena itu, kami belum bisa melakukan penaganan sampah di lokasi ini,” kata Wayan Sukarata.
Dia mengaku secara lisan telah menyampaikan masalah sampah ini ke Disperidag Bangli dan Dinas PUPR Perkim Bangli. Dia mengharapkan petugas Disperidag Bangli turun untuk membantu pengangkutan sampah. Dia juga minta bantuan ke Dinas PUPR Perkim untuk penanggulangan sementara agar dibuatkan lobang dan sampahnya dikubur di lokasi.
“Hasil koordinasi kami, dari pihak Disperidag berjanji akan melakukan pengangkutan sampah dalam beberapa hari ini. Kami berharap agar petugas segera turun. Khawatir saat musim peralihan di sana jadi sarang nyamuk demam berdarah,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Bangli Wayan Gunawan belum bisa dikonfirmasi.7esa
1
Komentar