Parkir Tapping di Denpasar Tunggu Realisasi Kenaikan Tarif
DENPASAR, NusaBali - Parkir sistem tapping (tap in dan tap out) yang rencananya akan diberlakukan di sejumlah pasar di Kota Denpasar saat ini belum terlaksana. Sebab, penggunaan parkir sistem tapping masih menunggu realisasi kenaikan tarif dari Pemkot Denpasar dan Perumda Bhukti Praja Sewakadharma.
Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata (Gus Kowi), Senin (15/4), mengungkapkan untuk saat ini penerapan parkir tapping baru dilaksanakan di Pasar Badung. Apalagi menurutnya, parkir tapping ini memerlukan biaya operasional yang tinggi.
“Parkir tapping masih diberlakukan di Pasar Badung saja. Karena kami masih menunggu kenaikan tarif. Saat ini kenaikan tarif parkir kan masih dikaji, sehingga untuk melakukan kegiatan tapping perlu modal, biaya itu masih kami perhitungkan,” ucap Gus Kowi.
Dia mengatakan, saat ini parkir tapping di Pasar Badung masih berjalan dan menjadi percontohan. Namun implementasi maksimalnya yang belum berjalan. Saat uji coba di Pasar Badung, pelayanan lebih cepat ketimbang menggunakan sistem manual.
“Dari uji coba ada peningkatan terutama untuk keluar jadi lebih cepat. Kami juga akan menyediakan konter untuk kartunya. Namun memang perlu kesadaran lagi dari masyarakat,” kata mantan Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar ini.
Dia menambahkan, jika sudah ada penyesuaian tarif parkir, pihaknya akan menerapkan di beberapa pasar besar. Beberapa pasar yang rencananya akan diterapkan parkir tapping yakni Pasar Cokroaminoto, Pasar Anyar Sari, Pasar Gunung Agung, dan Pasar Suci. “Untuk Pasar Suci kami akan maksimalkan tapping,” imbuh Gus Kowi.
Uji coba parkir tapping di Pasar Badung dilakukan sejak 2023. PD Pasar memberikan sekitar 200-an unit kartu yang bisa digunakan untuk parkir tapping ini kepada pedagang sebagai percontohan. Polanya sama seperti masuk jalan tol.
Menurut Gus Kowi, uji coba ini juga menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat serta pedagang. Apalagi kondisi pasar di Kota Denpasar pada pagi hari khususnya di Pasar Badung kerap mengalami antrean hingga berjubel saat masuk ke area.
Hal itu dikarenakan untuk mengambil karcis parkir perlu waktu cukup lama, sehingga ketika pengunjung ramai, akan terjadi antrean. Apalagi, bila pedagang dan pengunjung pasar yang datang bersamaan.
“Sekarang dengan menggunakan sistem tapping ini, pengunjung bisa memperpendek waktunya di pintu parkir. Sementara di pintu keluar juga tidak perlu lagi ngantre,” jelasnya.
Pengunjung tinggal membawa kartu berisi saldo parkir, mereka yang akan masuk tinggal menempelkan kartu di mesin. Saat ke luar pasar, pengunjung juga wajib tapping sekali. Namun, untuk pembayarannya cukup sekali.
Gus Kowi menambahkan, saat menggunakan karcis, ketika pengunjung ke luar area parkir juga banyak yang tidak menyetorkan karcis. Hal ini dinilai rawan terjadi penyimpangan. 7 mis
1
Komentar