Jaga Kebersihan Pasar, Dinas PUTR Standby-kan 10 Petugas Drainase
SINGARAJA, NusaBali - Kebersihan dan fungsi saluran drainase di Pasar Anyar Buleleng dipastikan tetap terjaga. Sepuluh orang tenaga harian lepas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng distandby-kan untuk melakukan normalisasi setiap harinya. Lumpur pendangkalan pun dikeruk secara berkala.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra dihubungi via telepon Senin (15/4) kemarin mengatakan, normalisasi drainase menjadi prioritas untuk mengantisipasi banjir dan menjaga kebersihan kota. Termasuk drainase di kawasan Pasar Anyar Buleleng yang masuk kawasan rawan banjir di wilayah perkotaan.
“Khusus kawasan Pasar Anyar kami tugaskan 2 mandor dengan 10 pekerja setiap hari untuk normalisasi drainase. Selain mengantisipasi banjir yang terpenting menjaga kebersihan agar air limbah dari pasar bisa mengalir maksimal,” ucap Adiptha.
Adiptha mengakui kawasan Pasar Anyar memerlukan revitalisasi jaringan drainase yang lebih representatif. Drainase di sepanjang Jalan Diponegoro hingga Pelabuhan Tua Buleleng sudah saatnya mendapat peremajaan. Sebab drainase eksisting saat ini sudah sangat tua.
“Kedepannya memang akan lebih difokuskan di sana (Diponegoro), untuk menjaga wajah kota. Nanti kita urus bersama Balai Jalan karena aset jalannya masuk jalan nasional. Penanganan nanti kolaborasi untuk optimalisasi saluran di kota Singaraja. Untuk sementara sedimentasinya sebulan sekali diangkat dan dibersihkan,l” ucap Adiptha.
Sementara itu kebersihan Pasar Anyar Buleleng juga didukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Sejauh ini DLH menempatkan dua kontainer sampah untuk tetap menjaga kebersihan pasar. Hanya saja penempatan kontainer sampah ini belakangan menjadi polemik dan protes pedagang pasar, karena dinilai penempatannya tidak strategis.
Kepala DLH Buleleng Gede Melandrat dikonfirmasi terpisah memberikan solusi kepada Perumda Pasar sebagai pengelola untuk mengadakan satu armada angkut sampah. Petugas kebersihan pasar bisa mengangkut sampah dari seluruh pedagang ke transfer dipo milik DLH di Kelurahan Banjar Bali atau di transfer dipo Banyuasri. Sehingga tidak perlu lagi kontainer sampah yang saat ini dikeluhkan pedagang menghalangi tempat berjualan mereka.
“Kami siap saja mau ditempatkan dimana, kewenangannya ada di Perumda Pasar. Saran kami ada armada angkut dari Perumda Pasar, sehingga sampah-sampah pedagang dikumpulkan dan langsung dibawa ke transfer dipo kami. Perumda Pasar kan juga punya petugas kebersihan pasar,” terang Melandrat. 7 k23
1
Komentar