578 Siswa SMP Meriahkan Jantra Tradisi Bali Kabupaten Badung
Jantra Tradisi Bali
Permainan Rakyat
Permainan Tradisional
Disbud Badung
Suiasa
Eka Sudarwitha
Tajog
Engrang
MANGUPURA, NusaBali.com - Teriakan siswa dan siswi SMP memenuhi Lapangan Utama Puspem Badung pada Kamis (18/4/2024). Mereka menyemangati rekan masing-masing yang sedang beradu lincah memainkan permainan tradisional khas Pulau Dewata.
Di masa sekarang ini, pemandangan ini terbilang langka. Sebab, sangat jarang ditemukan anak-anak usia SMP berkumpul dan bermain tanpa disibukkan dengan gadget dan gim. Lantaran, permainan berbasis teknologi menggempur dan mematikan permainan tradisional.
Namun, pemandangan pada Kamis pagi di Puspem Badung berkata lain. Anak-anak perwakikan SMP seluruh Kabupaten Badung ini terampil memainkan tajog (engrang) dan magala-gala (hadang).
Ya, kegiatan ini memang dihelat Pemkab Badung untuk mewadahi perkembangan dan pengembangan Jantra Tradisi Bali (permainan tradisi Bali). Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung mencatat, 578 siswa perwakilan SMP di Gumi Keris terlibat dalam Jantra Tradisi Bali 2024 ini.
I Gde Eka Sudarwitha, Kepala Disbud Badung menuturkan, Jantra Tradisi Bali 2024 merupakan tahun ketiga setelah eksibisi dan gelaran perlombaan perdana tahun lalu. Tahun ini, ada lima wimbakara (lomba) yang digelar.
"Tahun ini ada lima wimbakara yang dilombakan yaitu tajog (engrang) putra, magala-gala (hadang) untuk putra dan putri, daduplak (lari batok kelapa) putra, dan terompah panjang putri. Total peserta yang terlibat sebanyak 578 orang," beber Eka ketika ditemui di sela acara pada Kamis.
Kata Eka yang juga mantan Camat Petang ini, pada tahun-tahun berikutnya, cabang lomba Jantra Tradisi Bali bakal ditambah. Termasuk di antaranya adalah lomba layang-layang, pencak silat, dan permainan tradisional lain yang belum terangkat.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menilai Jantra Tradisi Bali sebagai bentuk aktivitas yang lengkap. Selain melibatkan fisik layaknya cabang olahraga, jantra juga mengandung nilai kebudayaan, permainan, kegembiraan, hiburan, dan kebersamaan.
Hal ini jauh lebih mengena kepada kultur masyarakat Bali daripada bentuk-bentuk cabang olahraga pada umumnya. Oleh karena itu, Suiasa menegaskan, Pemkab Badung tidak mau permainan tradisional yang adiluhung ini hilang ditelan zaman karena tidak dimainkan lagi oleh anak-anak.
"Bagaimana ke depan, permainan tradisi yang juga ada kandungan olahraganya senantiasa lestari dan ajeg, tidak punah. Pemainan tradisi ini perlu dikenalkan karena anak-anak kita sekarang lebih ke permainan berbasis teknologi," ungkap Suiasa usai membuka acara.
Sementara itu, pemenang dari masing cabang lomba Jantra Tradisi Bali Kabupaten Badung 2024 yang digelar hingga Minggu (21/4/2024) ini akan menjadi wakil Badung di tingkat Provinsi Bali.
Selain itu, Jantra Tradisi Bali di Badung digelar secara kolaboratif oleh Disbud bersama Pengurus Kabupaten (Pengkab) Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Badung. KPOTI bakal memayungi pengembangkan permainan dan olahraga tradisional di Gumi Keris. *rat
Namun, pemandangan pada Kamis pagi di Puspem Badung berkata lain. Anak-anak perwakikan SMP seluruh Kabupaten Badung ini terampil memainkan tajog (engrang) dan magala-gala (hadang).
Ya, kegiatan ini memang dihelat Pemkab Badung untuk mewadahi perkembangan dan pengembangan Jantra Tradisi Bali (permainan tradisi Bali). Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung mencatat, 578 siswa perwakilan SMP di Gumi Keris terlibat dalam Jantra Tradisi Bali 2024 ini.
I Gde Eka Sudarwitha, Kepala Disbud Badung menuturkan, Jantra Tradisi Bali 2024 merupakan tahun ketiga setelah eksibisi dan gelaran perlombaan perdana tahun lalu. Tahun ini, ada lima wimbakara (lomba) yang digelar.
"Tahun ini ada lima wimbakara yang dilombakan yaitu tajog (engrang) putra, magala-gala (hadang) untuk putra dan putri, daduplak (lari batok kelapa) putra, dan terompah panjang putri. Total peserta yang terlibat sebanyak 578 orang," beber Eka ketika ditemui di sela acara pada Kamis.
Kata Eka yang juga mantan Camat Petang ini, pada tahun-tahun berikutnya, cabang lomba Jantra Tradisi Bali bakal ditambah. Termasuk di antaranya adalah lomba layang-layang, pencak silat, dan permainan tradisional lain yang belum terangkat.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menilai Jantra Tradisi Bali sebagai bentuk aktivitas yang lengkap. Selain melibatkan fisik layaknya cabang olahraga, jantra juga mengandung nilai kebudayaan, permainan, kegembiraan, hiburan, dan kebersamaan.
Hal ini jauh lebih mengena kepada kultur masyarakat Bali daripada bentuk-bentuk cabang olahraga pada umumnya. Oleh karena itu, Suiasa menegaskan, Pemkab Badung tidak mau permainan tradisional yang adiluhung ini hilang ditelan zaman karena tidak dimainkan lagi oleh anak-anak.
"Bagaimana ke depan, permainan tradisi yang juga ada kandungan olahraganya senantiasa lestari dan ajeg, tidak punah. Pemainan tradisi ini perlu dikenalkan karena anak-anak kita sekarang lebih ke permainan berbasis teknologi," ungkap Suiasa usai membuka acara.
Sementara itu, pemenang dari masing cabang lomba Jantra Tradisi Bali Kabupaten Badung 2024 yang digelar hingga Minggu (21/4/2024) ini akan menjadi wakil Badung di tingkat Provinsi Bali.
Selain itu, Jantra Tradisi Bali di Badung digelar secara kolaboratif oleh Disbud bersama Pengurus Kabupaten (Pengkab) Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Badung. KPOTI bakal memayungi pengembangkan permainan dan olahraga tradisional di Gumi Keris. *rat
Komentar