Arus Balik Masuk Bali Masih Ramai
14.703 unit kendaraan ke Bali itu terdiri dari roda dua 8.125 unit, roda empat 4.738 unit, bus 302 unit, dan truk 1.538 unit.
NEGARA, NusaBali - Beberapa hari pascapuncak arus milir Lebaran 2024 yang telah berakhir pada H+4 Lebaran, Senin (15/4), situasi arus orang masuk Bali dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, masih cukup ramai. Sesuai data harian pada Selasa (16/4) dan Rabu (17/4), jumlah penumpang menuju Bali menembus di atas 40.000 orang per hari.
Sesuai data posko angkutan lebaran ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk per H+5 Lebaran, Selasa (16/4), tercatat 42.824 orang penumpang beserta 12.574 unit kendaraan yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk. Jumlah kendaraan itu terdiri dari 6.595 unit roda dua, 4.500 unit roda empat, 296 unit bus, dan 1.181 unit truk.
Sementara per H+6 Lebaran, Rabu (17/4), jumlah penumpang dari Ketapang ke Gilimanuk menembus 47.310 orang disertai 14.703 unit kendaraan. Sebanyak 14.703 unit kendaraan ke Bali itu terdiri dari roda dua 8.125 unit, roda empat 4.738 unit, bus 302 unit, dan truk 1.538 unit.
Humas ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk Roodhin Firmana saat dikonfirmasi Kamis (18/4) kemarin, membenarkan situasi penumpang dari Ketapang ke Gilimanuk masih ramai dalam beberapa hari terakhir. Meski secara secara jumlah lebih sedikit dibandingkan saat masa puncak arus milir, menurutnya arus di Ketapang terlihat lebih padat karena terjadi lonjakan arus kendaraan besar, khususnya truk.
"Karena truk logistik sudah jalan. Tambahan truk-truk itu membuat agak padat. Cuman kategori padatnya masih normal. Hanya padat di dalam pelabuhan. Tidak sampai ke jalan," ucap Firmana.
Seusai aturan, pembatasan operasional truk selama masa Angkutan Lebaran tahun ini, berakhir per Selasa (16/4) pagi. Firmana menjelaskan, dari perbandingan saat masa puncak arus milir, jumlah truk yang beroperasi jauh meningkat. Di mana berdasar data harian saat masa puncak arus milir yang terjadi pada Minggu (14/4) dan Senin (15/4), jumlah truk yang menyeberang ke Bali 459 unit dan 647 unit.
"Penyebabnya karena truk. Untuk layanan penyebrangan tetap dimaksimalkan. Kapal-kapal perbantuan juga tetap dioperasikan. Rencananya (kapal perbantuan) akan baru ditarik setelah 21 April nanti (H+10 Lebaran). Namun itu juga baru rencana, tergantung nanti kebijakan pusat," ujar Firmana. Untuk mencegah antrean, Firmana meminta agar para pengguna jasa melakukan pembelian tiket secara online.7ode
1
Komentar