Jeruk Keprok Tejakula Terus Dikembangkan
Jeruk Keprok
Pembagian Bibit
virus tanaman
Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD)
Holtikultura
Dinas Pertanian (Distan)
SINGARAJA, NusaBali - Jeruk Keprok Tejakula sempat mengalami masa kejayaan dan nyaris punah di tahun 1980-an akibat virus tanaman Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Saat ini, jeruk yang menjadi ikon dari Buleleng timur tersebut kembali ditanam secara terbatas di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula serta terus berlanjut di sejumlah desa lainnya sampai sekarang.
Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng, I Gede Subudi menyebutkan sampai akhir tahun 2023 lalu jumlah jeruk keprok Tejakula yang sudah ditanam di sejumlah desa di Kecamatan Tejakula seperti Desa Sembiran, Bondalem, Tejakula, Penuktukan, Sambirenteng, dan Tembok. Total populasi tanamam ini ada sekitar 2.446 pohon.
“Jeruk Keprok Tejakula sudah dicoba penanaman kembali dalam jumlah terbatas di Desa Penuktukan tahun 2009 lalu tahun 2018 dicoba di Desa Tejakula. Jadi kalau totalnya di Kecamatan Tejakula sampai akhir tahun kemarin sudah ada 2.446 pohon ditanam,” ungkapnya, dikonfirmasi Jumat (19/4).
Subudi menambahkan, tahun 2024 bantuan bibit jeruk keprok Tejakula kembali dibagikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang totalnya mencapai 13.000 bibit. Adapun rinciannya di Desa Les sebanyak 4.000 bibit, Desa Tembok sebanyak 5.000 bibit, Desa Bondalem sebanyak 2.500, dan Desa Sambirenteng sebanyak 1500 bibit.
Proses pengkajian pengembalian kejayaan jeruk keprok Tejakula sudah dilakukan sejak tahun 2023 oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali dengan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Bali. “Pengkajian sudah dilakukan, hasilnya CVPD memang masih ada, tetapi dengan budidaya tanaman sehat kami berharap perkembangan jeruk keprok Tejakula bisa dilakukan secara bertahap,” pungkas dia. 7 mzk
1
Komentar