Kapten Kapal Tewas Membusuk di Kos
Meski sering mabuk, namun korban tidak suka berbuat onar. Kesehariannya korban Hanafi juga dikenal ramah.
Diduga Sakit Usai Minum Miras
DENPASAR, NusaBali
Warga di seputaran Lingkungan Banjar Pinjok, Serangan, Denpasar Selatan, Rabu (2/8) siang digegerkan penemuan mayat yang teridentifikasi sebagai kapten kapal bernama Hanafi,60. Kondisi mayat sudah membusuk, wajah dan badan sudah membiru. Belum diketahui penyebab tewasnya korban. Namun, dugaan awal karena menderita sakit pasca minum minuman keras (miras).
Informasi yang dihimpun, korban diketahui tewas setelah mengeluarkan aroma busuk dari dalam kamar kosnya. Beberapa warga dan tetangga yang curiga lalu mencari tahu sumber bau busuk itu dan diketahui berasal dari dalam kamar kos korban. Warga kemudian mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban. Selanjutnya, warga membuka paksa pintu kamar kapten kapal fastboat Bali-Lombok ini.
Setelah berhasil didobrak warga menemukan korban sudah tergeletak di atas lantai kamar dalam kondisi mengenaskan. Tubuh korban sudah membiru dari wajah hingga bagian dada dan perut. Atas temuan itu, warga melaporkannya ke Polsek Densel untuk ditindaklanjuti.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Denanjaya mengatakan setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim identifikasi Polresta Denpasar untuk melakukan olah TKP. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Mayat korban sudah mengeluarkan aroma tidak sedap dan kebiru-biruan serta ada ceceran darah di lantai.
Hanya saja, pihaknya saat ini tidak bisa memastikan terkait penyebab kematian korban. Karena itu pihaknya akan membawa jasad korban untuk dilakukan otopsi di Rumah Sakit (RS) Sanglah Denpasar. "Korban diduga sudah meninggal sejak dua hari sebelumnya," ungkap Iptu Bangkit.
Hal ini diperkuat keterangan sejumlah warga dan rekan kerjanya. Korban diketahui terakhir terlihat, Senin (31/7) malam lalu. Menurut Iptu Bangkit, dugaan awal tewasnya korban ini karena sakit pasca minum. Beberapa saksi yang melihat korban pulang ke kosan pada, Senin malam itu melihat dia sudah dalam keadaan mabuk, beberapa warga menawarkan untuk minum kopi. Namun, korban menolak. Hingga pada Rabu pagi, korban ditemukan tewas.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari warga sekitar tempat tinggal korban, pria asal Palembang ini sudah lama tinggal di kos-kosan tersebut. Ia mempunyai istri, namun istri dan anak-anaknya tinggal di Mojokerto, Jawa Timur. Tetangga korban Wahyu dan I Nyoman Sofi mengatakan korban kerap mengkonsumsi miras di warung dekat kos-kosannya.
Meski sering mabuk, namun korban tidak suka berbuat onar. Kesehariannya korban Hanafi juga dikenal ramah. "Orangnya tidak mengeluh. Dia baik dan ramah. Kalau ditegur saat minum, korban justru mengaku aman dan baik-baik saja," tutur Sofi. *dar
Komentar