5 Pejabat Eselon II Hasil Lelang Dilantik
Inilah untuk kali pertama sepanjang sejarah, Gubernur Bali melantik pejabat Eselon II yang lahir dari proses lelang (seleksi ketat).
Peristiwa Pertama di Lingkup Pemprov Bali
DENPASAR,NusaBali
Ada 5 pejabat Eselon II hasil lelang yang dilantik Gubernur Made Mangku Pastika di Gedung Wiswa Sabha Utama Kanmtor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Rabu (2/8) pagi, termasuk Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, yang dikukuhkan sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali.
Ketut Ngurah Boy Jayawibawa terpilih sebagai Kadispora setelah dalam proses seleksi yang dilakukan Tim Pansel pimpinan Sekda Provinsi Bali Tjokortda Ngurah Pemayun, menyingkirkan Luh Terry Yuliandriana Seputra (peringkat 2) dan Komang Merta Dana (peringkat tiga). Ketut Ngurah Boy Jayawibawa yang notabene anak mantan Sekwilda Bali (sekarang disebut Sekda Provinsi, Red) Nyoman Sembah Subakti, sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Inspektorat Provinsi Bali.
Sebelum dipilihnya pejabat definitif, kursi Kadispora Provinsi Bali selama ini masih lowong, karena termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru terbentuk. Kursi Kadispora sebelumnya diisi pejabat Pelaksana Tugas (Plt) yang dirangkap Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani (kini Kadis Pendidikan Provinsi Bali).
Selain Ngurah Jayawibaya, yang juga dilantik Guberur kemarin adalah drh I Wayan Mardiana, yang dikukuhkan sebagai Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bali (termasuk OPD yang baru terbentuk). Sebelumnya, Mardiana menjabat sebagai Kabid Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Dalam lelang jabatan, Mardiana menyingkirkan Lanang Aryawan (peringkat 2) dan I Wayan Sunarta (peringkat 3). Selama ini, posisi Plt Kadis Ketahanan Pangan dirangkap Ida Bagus Wisnuardana, yang kini me-njabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.
Kemudian, Ni Luh Made Wiratmi dilantik menjadi Kadis Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali. Luh Made Wiratni sebelumnya menjabat Kabid Sengketa dan SDM Dinas Perizanan Provinsi Bali. Dalam proses lelang jabatan Eselon II, Luh Made Wiratni menyingkirkan AA Ngurah Bagawinata (peringkat 2) dan I Made Widhi Dharma (peringkat 3). Jabatan Kadisnaker dan ESDM praktis lowong setelah Ketut Wija meninggal mendadak akibat serangan jantung saat main tenis di Lapangan Dinas Pen-didikan Provinsi Bali, 27 April 2017 lalu.
Sedangkan Dewa Putu Mantera kemarin dilantik menjadi Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM. Sebelumnya, Dewa Mantera menjabat Kabid II Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali. Dalam lelang jabatan Eselon II, Dewa Mantera menyingkirkan I Nyoman Ngurah Subagia Negara (peringkat 2) dan I Ketut Sukra Negara (peringkat tiga). Sebelumnya, jabatan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasya-rakatan dan SDM lowong sejak Dewa Made Buana Duwuran meninggal dunia, 31 Janu-ari 2017 lalu.
Terakhir, Tjokorda Bagus Pemayun dilantik menjadi Kepala Badan Administrasi dan Pembangunan Provinsi Bali. Sebelumnya, Tjok Bagus Pemayun---yang notabene adik kandung Sekda Provinsi Bali Tjok Ngurah Pemayun---menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Dalam proses lelang jabatan Eselon II, Tjok Bagus Pemayun menyingkirkan Putu Naning Djayaningsih (peringkat 2) dan I Made Rentin (peringkat 3). Selama ini, Plt Kepala Badan Administrasi Pembangunan dirangkap I Nengah Laba, yang kinii Karo Ekbang Setda Provinsi Bali.
Mereka diputuskan lolos mengisi 5 jabatan Eselon II, melalui penggodokan yang alot antara Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Tim Pansel, 24 Juli 2017 lalu. Dalam sejarah Pemprov Bali, ini merupakan kali pertama pejabat Eselon II hasil proses lelang dilantik Gubernur.
Seusai pelantikan, Gubernur Pastika menegaskan 5 pejabat Eselon II yang dilantik kemarin sudah melalui hasil seleksi ketat dan transparan. Prosesnya panjang, mengacu dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). “Mereka ini terpilih melalui proses seleksi yang ketat dan sudah mendapatkan rekomen-dasi dari Komisi ASN,” tegas Pastika.
Sedangkan dalam sambutannya di hadapan saat acara pelantikan, Pastika mengingatkan 5 pejabat Eselon II yang baru dilantik tidak boleh leha-leha. Sebagai pejabat Eselon II dengan posisi startegis, mereka harus mampu mengelola perubahan dengan kemauan keras dan belajar. “Kalian harus proaktif dan responsif,” tandas mantan Kapolda Bali ini.
Pastika juga menyebutkan, dinamika pembangunan di Pemprov Bali bergerak dengan cepat, mengejutkan secara tiba-tiba. Perubahan itu hanya bisa diantisipasi dan direspons dengan kesiapan. “Hanya yang siap dan responsif yang bisa mengantisipasi dan mengerjakannya,” ujar Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini. *nat
Komentar