Sempat Digoda Produsen, Penjual di Denpasar Pilih Keluarkan Foto Prabowo-Gibran Usai Pelantikan
DENPASAR, NusaBali.com - Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 dan 3, foto Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai dijual oleh pedagang di Pulau Jawa.
Bahkan, media sosial sempat dihebohkan dengan video pendek memperlihatkan percetakan memproduksi 'foto resmi' Prabowo-Gibran dilakukan sebelum adanya putusan MK yang diketuk pada Senin (22/4/2024) lalu. Padahal, pelantikan baru akan dilakukan pada 20 Oktober 2024 nanti.
Di lain sisi, Sekretariat Negara (Setneg) RI yang berwenang mengeluarkan foto resmi Presiden dan Wakil Presiden (PWP) pun biasanya baru akan merilis foto resmi menjelang hari pelantikan. Pada tahun 2019 silam, foto resmi dirilis di laman Setneg empat hari sebelum hari pelantikan dan ada surat edaran penggantian foto.
Di Kota Denpasar sendiri, belum ditemukan peredaran 'foto resmi' Prabowo-Gibran, setidaknya di tiga toko alat tulis kantor (ATK) yang dikunjungi NusaBali.com pada Rabu (24/4/2024) siang. Ketiga pemilik toko menyatakan menunggu hari pelantikan.
Ketut Ratnata, 67, pemilik Toko Muria di Jalan Cempaka Nomor 1, Denpasar yang biasanya menjadi penyuplai toko lain menuturkan, ia baru akan menjual foto resmi PWP pasca hari pelantikan Oktober nanti. Namun, ia mengaku sempat digoda stok 'foto resmi' yang sudah diproduksi oleh produsen di Surabaya.
"Belum menjual, nanti setelah pelantikan. Ada sih yang sudah jual (dari produsen) tapi tidak resmi (editan). Saya ditawari, tapi saya tolak, maunya yang resmi yang dikeluarkan Setneg," ujar Ratnata ketika ditemui di toko yang berlokasi di belakang Pasar Kreneng.
Kata Ratnata, ia biasanya menyetok 2.000 lembar foto. Stok ini kebanyakan dijual grosiran untuk pelanggannya yang menjual eceran. Per lembarnya, foto resmi PWP ini dibanderol seharga Rp 1.500-2.000. Namun, harga ini dapat berubah tahun ini tergantung harga yang dikeluarkan produsen nantinya.
Senada, Ketut Tanggu, 38, pemilk Toko Amertha pun belum berencana menyetok dan menjual foto resmi PWP sebelum dilakukan pelantikan. Walaupun Tanggu menjual secara eceran, ia tidak menyuplai dari toko lain di Bali, melainkan langsung dari produsen di Surabaya.
"Kalau sudah ada yang resmi, saya biasanya ditelepon sama produsen. Saat itu baru saya akan menyetok dan dijual. Sekarang kan pelantikannya saja belum," tegas Tanggu ketika ditemui di toko yang sudah beroperasi selama 30 tahun di Jalan Hayam Wuruk, dekat akses masuk Jalan Drupadi, Denpasar.
Kata Tanggu, foto resmi ukuran standar atau R10 yang paling banyak dicari oleh sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan. Menurutnya, penjualan tahun ini bisa lebih baik dari tahun 2019 lalu. Sebab, baik Presiden dan Wakil Presiden adalah 'orang baru' jadi mau tidak mau harus dibeli sepasang.
"Tahun lalu, saya stok 300 pasang. Dijual Rp 2.500 per lembar dan waktu itu seminggu sudah habis. Sekarang masih sisa beberapa lembar foto Presiden saja dari restok kedua. Yang dicari 2019 lalu itu foto Wakil Presiden karena foto Presiden tidak diganti," beber Tanggu.
Sementara itu, Agung, 47, pemilik Toko Panji Dewata di Jalan Nangka Selatan mengaku belum menjual foto resmi PWP karena dari penyuplai belum dijual. Selain itu, memang ia merasa belum waktunya lantaran hari pelantikan masih jauh.
Baik Ratnata, Tanggu, dan Agung mengungkapkan, langganan dan pembeli pun belum ada yang menanyakan soal ketersediaan stok foto resmi PWP Prabowo-Gibran ini.
"Belum ada yang mencari dan di toko penyuplai juga belum ada. Kami tidak selalu menyetok biasanya kalau ada orderan saja," ungkap Agung, pemilik Toko Panji Dewata yang berlokasi di sebelah Toko Pramuka 1, Denpasar. *rat
Komentar