Jalur Kedatangan Delegasi dan Penumpang Reguler Dipisah
Amankan WWF ke-10, Polri Siagakan 5.791 Personel
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai
Kabid Humas Polda Bali
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan
Suhendra
World Water Forum (WWF)
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali - Menjelang perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Badung, Kantor Imigrasi Ngurah Rai mengambil langkah strategis untuk memisahkan jalur kedatangan antara delegasi forum dan penumpang reguler di area imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. WWF sendiri dijadwalkan berlangsung dari tanggal 18-24 Mei 2024 mendatang.
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra, mengungkapkan pemisahan jalur kedatangan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan para delegasi yang hadir. Untuk penumpang reguler, Imigrasi Ngurah Rai telah menyiapkan 30 unit autogate dan 10 konter pemeriksaan yang dioperasikan oleh 40 petugas. Langkah ini diambil untuk meminimalisir gangguan dan mempercepat proses kedatangan semua penumpang di bandara.
“Kami telah siapkan 3 konter khusus bagi para delegasi dengan total 12 petugas. Sementara, bagi penumpang reguler, kami telah siapkan 30 unit autogate dan 10 konter pemeriksaan dengan 40 petugas,” ujar Suhendra pada keterangan pers yang diterima pada, Selasa (24/4) malam. Lebih lanjut dijelaskan, untuk pemeriksaan keimigrasian terhadap delegasi, pihaknya menerapkan beberapa mekanisme pemeriksaan.
Pemeriksaan keimigrasian untuk delegasi dilakukan sesuai dengan tingkat kepentingannya, mulai dari gedung VVIP untuk kepala negara, gedung VIP untuk menteri, dan terminal kedatangan internasional untuk delegasi lainnya. Selain itu, pihaknya telah memasang beberapa signboard pada titik-titik strategis guna memudahkan kedatangan para delegasi melalui jalur khusus pada terminal kedatangan. Imigrasi Ngurah Rai juga telah menyiapkan unit mobile yang akan digunakan untuk pemeriksaan keimigrasian bagi para delegasi VVIP/VIP jika diperlukan.
“Kami sudah lakukan mapping dan plotting terhadap para petugas, kami juga sudah siapkan mobile unit yang digunakan untuk pemeriksaan keimigrasian bagi para delegasi setingkat VVIP/VIP,” jelasnya. Dengan persiapan yang telah matang, Imigrasi Ngurah Rai siap mendukung kelancaran World Water Forum ke-10, sebuah forum penting yang akan membahas berbagai isu penting terkait sumber daya air global. “Saya rasa kami sudah on the track dalam persiapan menyambut kedatangan delegasi WWF dan kami akan terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di lapangan,” pungkasnya.
Sementara untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 ini Polri menyiagakan 5.791 personel. Ribuan personel itu gabungan dari Mabes Polri, Polda Bali dan Polda terdekat, seperti Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Kekuatan tersebut belum termasuk TNI dan instansi terkait lainnya. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan persnya, Rabu kemarin mengatakan sebagai tuan rumah Polda Bali mengerahkan seluruh kekuatan personel untuk memastikan Kamtibmas kondusif menjelang pertemuan akbar tersebut.
"Kami berharap dukungan dari masyarakat demi kesuksesan pertemuan nanti. Caranya adalah menjaga Kamtibmas. Pertemuan itu nanti akan mbawa dampak positif bagi pariwisata Bali," ungkap Kombes Jansen. Sebelumnya Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra mengatakan Polri bersama TNI akan melaksanakan operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Tri Brata Agung-2024. Operasi itu akan digelar 10 hari (17-26 Mei). Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang didukung penegakkan hukum, siber dan kehumasan dalam rangka pemeliharaan Kamtibmas.
"Pada intinya Polda Bali bersinergi dengan TNI siap mengamankan pertemuan bertaraf internasional itu. Event WWF ini adalah event yang lebih besar dari G20, sehingga Polri bersama TNI akan melaksanakan pengamanan secara optimal," tegas Kapolda usai mengikuti rapat koordinasi pada pada Sabtu (20/4) lalu. Jenderal bintang dua di pundak ini menjelaskan, pengamanan WWF dilaksanakan hampir sama dengan pengamanan KTT G20. Polri akan melaksanakan pengamanan terbuka dan tertutup mulai dari kedatangan delegasi di Bandara Ngurah Rai, lokasi kegiatan hingga objek wisata yang akan dikunjungi para delegasi.
WWF sendiri merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Dalam hal pengelolaan air, Bali dikenal lewat sistem pengairan Subak yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Pemerintah menargetkan kehadiran 17.000 peserta dan 30.000 pengunjung dari 172 negara ke lokasi penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali, 18-24 Mei 2024. 7 ol3, pol
1
Komentar