Ditarget, Retribusi BBI Tabanan Rp 130 Juta
PAD Tabanan
Balai Benih Ikan (BBI)
Dinas Perikanan Tabanan
Penyumbang PAD
I Gusti Ngurah Agung Suryana
Retribusi BBI
TABANAN, NusaBali - Tahun 2024, Dinas Kelautan dan Perikanan Tabanan ditarget pendapatan dari retribusi Rp 130 juta melalui Balai Benih Ikan (BBI). Ada empat BBI sebagai penyumbang PAD, yakni BBI Bolangan, BBI Pesiapan, BBI Penebel, dan BBI Meliling dibawah naungan Dinas Perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tabanan I Gusti Ngurah Agung Suryana mengatakan target Rp 130 juta ini optimis dipenuhi. Karena sejauh ini penjualan benih ikan di Tabanan cukup tinggi. "Kami optomis terkejar karena tahun lalu dengan target yang sama terlampui," ujarnya, Kamis (25/4).
Disebutkan, retribusi PAD dari BBI ini berasal dari hasil penjualan benih ikan kepada sejumlah kelompok budidaya ikan di Tabanan, Bibit ini dikembangkan kembali. Seperti, benih ikan lele, gurami, nila dan kaper. "Untuk harga bibit ikan bervariasi, misalnya benih ikan nila dari harga Rp 400-450 per biji," imbuhnya.
Menurut Suryana, sejatinya pengembangan budidaya ikan air tawar untuk jenis ikan lele, gurami, kaper dan nila cukup tinggi di Tabanan. Sebab hampie 500 lebih ada kelompok ikan. Hanya saja sekarang para pembudidaya kesulitan dalam masalah pakan.
"Hanya pakan kendala saat ini misalnya pakan ikan pelet dari harga Rp 250 ribu per 25 kilogram, kini mencapai Rp 300 ribu lebih saat ini. Ketika melakukan budidaya kalah di biaya operasional," jelasnya.
Sebenarnya, kata dia, untuk menyiasati pakan mahal, pihaknya bersama dengan para kelompok budidaya ikan di Tabanan telah beberapa kali melakukan pembuatan pakan ikan. Sayangnya kurang berhasil, dari sisi kandungan protein dan gizi yang dihasilkan dari pakan buatan.
"Hasil tidak sama dengan buatan pakan pabrik. Memang ikan-ikan lele dan lainnya mau makan pakan buatan, namun justru pertumbuhan ikan tak maksimal," tandasnya.7des
1
Komentar