Pasar Umum Negara Jadi Pusat Niaga dan Ikon Wisata
NEGARA, NusaBali - Bupati Jembrana I Nengah Tamba meninjau pembangunan Pasar Umum Negara (PUN), Jembrana, Jumat (26/4). Dengan progres pembangunan yang sudah mencapai sekitar 50 persen, pembangunan PUN ditargetkan rampung tepat waktu pada bulan Juli mendatang.
Pasar yang dibangun dengan anggaran Pemerintah Pusat ini, diproyeksikan menjadi pusat niaga dan ikon wisata Jembrana.
Dalam pemantauan progres pembangunan PUN itu, Bupati Tamba didampingi Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, Forkopimda dan jajaran kepala organsiasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Bupati Tamba menyampaikan, pemantauan pembangunan PUN ini untuk memastikan pembangunan pasar ini berjalan sesuai dengan perencanaan, baik dari spesifikasi dan target pelaksanaan. "Ternyata ada yang kita addendum beberapa titik yang harus ada penyesuaian," ujar Bupati Tamba.
Koreksi yang menjadi addendum pembangunan PUN ini di antaranya mengenai beberapa ruang yang dinilai tidak perlu dibuat. Misalnya, salah satu ruangan yang akan digunakan untuk gudang dihapus agar bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pedagang dan pengunjung. "Karena pasar ini nantinya tidak hanya sebagai pusat niaga, tetapi juga ikonik pariwisata. Jadi pasar ini memberikan kesan positif bagi pengunjung," ungkapnya.
Bupati Tamba menyampaikan, PUN ini diproyeksikan menjadi pasar terbaik. Tidak hanya se-Bali, tetapi juga terbaik se-Indonesia. Rencananya, PUN ini juga akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. "Karena itu, peninjauan pasar ini untuk saling mengoreksi, agar pada saat peresmian berjalan dengan baik," ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba menegaskan, bahwa PUN ini sebagai titik nol kabupaten Jembrana. Artinya, PUN sebagai pusat niaga serta destinasi wisata karena nantinya akan terhubung dengan Sentra Tenun, Rumah Cokelat, Sirkuit All in One, dan berbagai destinasi wisata lainnya, seperti Kampung Loloan dan Puri Agung Negara. "Pasar Umum Negara ini diharapkan menjadi ikon wisata juga. Nantinya juga menjadi kunjungan wisata," ungkapnya.
PUN dan sekitarnya juga akan ditata sehingga pengunjung dan wisatawan yang datang bisa menikmati pasar tradisional yang dikonsep modern. Sebagai pasar terbaik, mulai dari anak sekolah sampai masyarakat semua kalangan bisa nyaman datang ke pasar. Bahkan pasar menjadi ruang berkumpul diskusi dan bersuka cita. "Bahkan bisa buka 24 jam karena sekitar pasar nantinya akan dibuat total pedestarian yang nyaman bagi pengunjung, seperti mini Malioboro, Jogjakarta," ungkapnya.
Bupati Tamba berharap mendapat dukungan dari masyarakat, karena pembangunan pasar ini sebagai salah satu upaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jembrana. Bupati Tamba menambahkan, sebelum PUN resmi dibuka, akan ada konsultan yang secara khusus akan bertemu dengan pedagang untuk memberikan pengarahan. Konsultan akan memberikan pengarahan secara terperinci mengenai kemasan dan tata cara menerima pengunjung yang baik.
Para pedagang PUN juga akan diberikan seragam. Msalnya di hari tertentu pedagang menggunakan pakaian adat madya. "Sehingga Pasar Umum Negara benar-benar menjadi ikon niaga dan wisata. Upaya ini untuk menciptakan destinasi, bukan destinasi warisan," tegas Bupati Tamba. @ode
1
Komentar