Warga Luar Desa Dipersilakan Jadi Anggota
Desa Dangin Puri Kauh ‘Dirikan’ Bank Sampah Sauca Mandala
DENPASAR, NusaBali - Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara, mengelola sampah daur ulang dengan ‘mendirikan’ Bank Sampah Sauca Mandala.
Program ini berjalan sepekan sekali setiap Jumat. Setiap kali beroperasi, rata-rata terkumpul hingga 150 kilogram sampah daur ulang. Perbekel Dangin Puri Kauh mempersilakan warga di luar desa menjadi anggota bank sampah tersebut. Hal ini guna menunjukkan bahwa masalah kebersihan lingkungan adalah persoalan bersama.
“Animo masyarakat dalam mengikuti program ini masih tergolong rendah. Hingga saat ini, hanya sekitar 70 orang yang terdaftar sebagai anggota bank sampah atau rata-rata hanya ada 15 orang di setiap banjar. Kami menargetkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam memilah secara swadaya sampah, karena isu sampah ini begitu besar efeknya bagi lingkungan. Untuk itu, kami mengimbau para warga agar tidak malas untuk melakukan pemilahan dalam skala rumah tangga,” ujar Ketua Bank Sampah Sauca Mandala I Made Wertha, 59, saat ditemui di Banjar Pucak Sari, Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (26/4) sore.
Menurut Wertha, rata-rata terkumpul satu mobil pickup atau sekitar 100 kg hingga 150 kg sampah dalam sepekan. Sampah didominasi kardus dan botol plastik. Sampah-sampah ini nantinya akan dijual kepada Bank Sampah Bali Bersih Lestari, mitra kerja sama desa yang merupakan pusat pengepul sampah daur ulang.
“Setelah dikumpulkan, sampah akan dijual ke Bank Sampah Bali Bersih Lestari. Saat ini Desa Dangin Puri Kauh belum mempunyai gudang untuk mengepul sampah secara mandiri, dan kami belum punya koneksi tempat untuk menjual sampah yang sudah dipilah ini,” beber Wertha.
Perbekel Dangin Puri Kauh Ida Bagus Gana Putra menjelaskan setiap peserta program ini akan mendapatkan buku tabungan Bank Sampah Sauca Mandala, di mana setiap jenis sampah memiliki harga tersendiri. Ke depannya dari kegiatan ini nantinya masyarakat tidak perlu lagi membayar iuran uang sampah setiap bulan dan akan langsung dipotong dari tabungan bank sampah tersebut. Selain itu jumlah sampah yang dikumpulkan akan dicatat dalam buku tabungan, dan nantinya juga dapat diuangkan setelah mencapai nominal tertentu. Sampah daur ulang itu memiliki nilai yang besar dan bermanfaar, jadi sangat disayangkan jika masyarakat tidak mau memilah dan membuangnya begitu saja semuanya. Jadi akan lebih baik jika bergabung dalam keanggotaan bank sampah milik desa.
Ida Bagus Gana Putra menyatakan, setiap pekan program ini berjalan secara bergilir di lima titik banjar di Desa Dangin Puri Kauh, yaitu Banjar Pucak Sari, Banjar Tampak Gangsul, Banjar Belaluan, Banjar Belaluan Sadmerta, dan Banjar Tengah.
“Program ini tidak hanya tentang membersihkan lingkungan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Nantinya sampah-sampah yang dibuang ke TPS akan semakin berkurang dan tidak sampai menggunung,” kata Ida Bagus Gana Putra.
Dia juga mengatakan bahwa program bank sampah tidak terbatas hanya untuk penduduk Desa Dangin Puri Kauh. Masyarakat dari luar desa juga dipersilakan untuk bergabung, dan mereka akan mendapatkan buku tabungan bank sampah juga. Dengan demikian dapat menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. 7 cr79
Komentar