Penutupan AKS, 777 Dansat Diajak Lepas Tukik
MANGUPURA, NusaBali - Penutupan kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD yang dipusatkan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ditutup dengan kegiatan konservasi, pada Jumat (26/4) pagi.
Kegiatan konservasi berupa pelepasliaran ratusan ekor tukik, berbagi jenis burung, dan penanaman pohon itu digelar di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung.
Kegiatan yang diikuti oleh 777 Komandan Satuan jajaran TNI AD seluruh Indonesia didampingi istri itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak. Kegiatan itu juga melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali bersama Forkopimda Bali. Hadir langsung di lokasi Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra didampingi sejumlah pejabat utama Polda Bali lainnya.
"Hari ini adalah hari kedua atau hari terakhir melaksanakan Apel Komandan Satuan. Tujuannya adalah menyamankan visi dan misi. Hari ini ditutup dengan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan seperti lepas liar tukik, lepas liar berbagai jenis burung, dan penanaman pohon," ungkap Kasad yang merupakan mantan Pangdam IX/Udayana ini usai kegiatan.
Dikatakannya kegiatan konservasi ini adalah salah satu bentuk komitmen TNI AD dalam menjaga lingkungan. Setiap kegiatan selau diselipkan dengan kegiatan yang berhubungan langsung dengan alam. "Kegiatannya macam-macam, misalnya tanam mangrove di daerah konservasi manggrove dan bersih sampah di daerah yang banyak dipenuhi sampah. Kemarin kita bersih sampah di Gunung Lawu. Sampah yang kita kumpulkan di sana berton-ton jumlahnya," beber Jenderal Maruli.
Jenderal lulusan Akmil 1992 yang dikenal jenderal air ini mengatakan kegiatan pokok TNI AD yang menyentuh langsung masyarakat kini banyak bentuknya. Dahulu kata dia yang paling dikenal adalah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
"TMMD itu sebenarnya judul besar kegiatan TNI AD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dahulu bisanya membangun jalan dan vasilitas lainya. Kini yang paling paling banyak dilakukan adalah membuka lahan untuk ketahanan pangan. Kini kita banyak buka lahan untuk pertanian di berbagai daerah," ungkpanya.
Selain itu ada juga kegaiatan TNI AD Manunggal Air. Sampai saat ini sudah ada 2.000 titik di seluruh indonesia. "Kegiatan itu dahulu mulainya di Kodam IX/Udayana yakni di Nusa Tenggara Timur. Kini sudah diseluruh Indonesia. Tahun ini kita targetkan 1.000 titik pompa hidram yang tersebar di berbagai daerah," ungkapnya.
TNI AD konsen dalam membuka lahan pertanian sebagai langkas antisipasi masalah pangan ke depan. Dikatakannya masalah pangan adalah masalah serius ke depan. "Jangan dianggap remeh. Sudah berulang kali diingatkan oleh bapak Presiden Jokowi bahwa negara-negara lain sudah menutup ekspor. Mengantisipasi itu TNI AD buka lahan pertanian puluhan ribu hektare. Ribuan hektare lahan itu dikelolah oleh Kodam sampai Kodim," pungkasnya. 7 pol
1
Komentar