Lulus Ujian Internasional, Excellent Ballet School Unjuk Bakat Anak Didik
DENPASAR, NusaBali.com - Suasana berbeda hadir di Amphitheater mal Living World, Denpasar pada Sabtu (27/4/2024) petang. Seratusan anak-anak menari sambil menjinjitkan kaki dengan indahnya, laksana angsa.
Seratusan anak-anak mulai usia 2,5 tahun ini adalah anak didik dari Excellent Ballet School (EBS) yang sedang unjuk bakat menarikan balet. Unjuk gigi penari balet belia di hadapan pengunjung mal ini bagian dari acara kenaikan kelas dan hari kelulusan.
Moulyna, Pendiri EBS menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada anak didik yang telah lulus ujian internasional dari penguji London, Inggris dan ujian lokal. Sebanyak 100 lebih anak-anak terlibat dalam acara EBS Graduation Day & Classical Performance ini.
"Mereka ini mulai dari usia 2,5 tahun yang dibagi ke dalam beberapa level yaitu pre-primary, primary, grade 1-8, dan advance 1-2," beber Moulyna ketika ditemui NusaBali.com di sela acara pada Sabtu petang.
Ujian lokal dan internasional ini dilakukan setiap tahun. Di mana, ada yang naik kelas melanjutkan ke level selanjutnya dan ada yang menamatkan alias graduate dari pendidikan balet karena sudah di level advance 2.
Dalam Classical Performance di Amphitheater mal Living World, Sabtu petang, anak didik EBS tampil per level. Sehingga, bisa dilihat gerakan balet yang ditarikan sangat sederhana untuk level mula hingga gerakan kompleks di level akhir.
Kaelynn Chen, 11, salah satu anak didik EBS mengukapkan, adanya pengakuan secara internasional menjadi alasan utama ia masuk ke EBS. Selain memang sejak menekuni balet, ia menjadi pribadi yang lebih percaya diri untuk tampil di hadapan publik.
"Di EBS itu dapat sertifikat dari London. Acara pentas dari EBS juga banyak dan bisa ikut berbagai level di sini bareng guru yang ramah-ramah," ungkap Kaelynn yang sudah 9 tahun berlatih bersama EBS.
Terlepas dari keinginan menguasai teknik tari yang bermula pada masa renaisans di Italia ini, orangtua dari para balerina belia ini memiliki motivasi lain. Kata Bebby Mulya, 30, kedisiplinan menjadi alasannya menyekolahkan anaknya tari balet.
"Sejak sekolah balet, anak saya lebih disiplin karena proses melatih koreografi itu sendiri. Di samping juga saya mau tahu apakah anak saya ada bakat di sini. Kalau iya, harapannya bisa jadi pebalet profesional," ungkap Bebby, ibunda dari anak didik level mula EBS, Amanda, 4.
Sementara itu, Moulyna menambahkan, EBS tidak berhenti pada kerja sama internasional dengan pihak di London. Dalam waktu dekat, EBS juga bakal memboyong anak didiknya ke Jepang untuk berlatih balet langsung dengan pebalet profesional di Negeri Sakura. *rat
Moulyna, Pendiri EBS menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada anak didik yang telah lulus ujian internasional dari penguji London, Inggris dan ujian lokal. Sebanyak 100 lebih anak-anak terlibat dalam acara EBS Graduation Day & Classical Performance ini.
"Mereka ini mulai dari usia 2,5 tahun yang dibagi ke dalam beberapa level yaitu pre-primary, primary, grade 1-8, dan advance 1-2," beber Moulyna ketika ditemui NusaBali.com di sela acara pada Sabtu petang.
Ujian lokal dan internasional ini dilakukan setiap tahun. Di mana, ada yang naik kelas melanjutkan ke level selanjutnya dan ada yang menamatkan alias graduate dari pendidikan balet karena sudah di level advance 2.
Dalam Classical Performance di Amphitheater mal Living World, Sabtu petang, anak didik EBS tampil per level. Sehingga, bisa dilihat gerakan balet yang ditarikan sangat sederhana untuk level mula hingga gerakan kompleks di level akhir.
Kaelynn Chen, 11, salah satu anak didik EBS mengukapkan, adanya pengakuan secara internasional menjadi alasan utama ia masuk ke EBS. Selain memang sejak menekuni balet, ia menjadi pribadi yang lebih percaya diri untuk tampil di hadapan publik.
"Di EBS itu dapat sertifikat dari London. Acara pentas dari EBS juga banyak dan bisa ikut berbagai level di sini bareng guru yang ramah-ramah," ungkap Kaelynn yang sudah 9 tahun berlatih bersama EBS.
Terlepas dari keinginan menguasai teknik tari yang bermula pada masa renaisans di Italia ini, orangtua dari para balerina belia ini memiliki motivasi lain. Kata Bebby Mulya, 30, kedisiplinan menjadi alasannya menyekolahkan anaknya tari balet.
"Sejak sekolah balet, anak saya lebih disiplin karena proses melatih koreografi itu sendiri. Di samping juga saya mau tahu apakah anak saya ada bakat di sini. Kalau iya, harapannya bisa jadi pebalet profesional," ungkap Bebby, ibunda dari anak didik level mula EBS, Amanda, 4.
Sementara itu, Moulyna menambahkan, EBS tidak berhenti pada kerja sama internasional dengan pihak di London. Dalam waktu dekat, EBS juga bakal memboyong anak didiknya ke Jepang untuk berlatih balet langsung dengan pebalet profesional di Negeri Sakura. *rat
Komentar