TI Denpasar Tak Ikut Porprov
Jadi bukan kekehnya Pengkot TI Denpasar tidak mengirimkan atletnya ke Porprov. Tapi ada sikap egois oknum petinggi KONI Denpasar. Karena jelas-jelas ingin mengirimkan atlet yang terkena skorsing.
DENPASAR, NusaBali
Isu Pengkot TI Denpasar mengirimkan atletnya ke Porprov Bali XIII/2017 akhirnya dijawab Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Kota Denpasar Boyke Simanjuntak. Boyke mengatakan, dirinya dan Ketua Pengkot TI Denpasar Komarrudin Bukhori sempat dipanggil Ketua Umum TI Bali menghadiri rapat mediasi antara KONI Denpasar, KONI Bali dan Pengprov TI Bali di Ruang Waketum KONI Bali.
"Awalnya kami diminta mempersiapkan tim untuk mengikuti Porprov Bali, karena semua pihak menginginkan agar TI di sembilan kabupaten kota turut menjadi peserta. Namun setelah rapat dengan KONI Denpasar, entah kenapa sampai saat ini Pengkot TI Denpasar tidak pernah dipanggil lagi oleh KONI Kota Denpasar untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di KONI Bali," ucap Boyke Simanjuntak, Rabu (3/8).
Sampai akhirnya Boyke mendapatkan informasi dari Pengprov TI Bali, tim taekwondo Denpasar ditolak karena mengajukan atlet-atlet yang terkena skorsing, tidak memiliki KTA dan tidak terdaftar dalam dojang yang sah yang diakui Pengprov TI Bali. Hal itu merupakan syarat mutlak dalam pertemuan antara petinggi KONI Bali, KONI Denpasar dan TI Bali.
"Bagi Pengkot TI Denpasar hal itu sudah bukan ranah dan tanggung jawabnya karena Pengkot TI Denpasar memang tidak ingin mengikuti Porprov kali ini," ujar Boyke.
Boyke menambahkan, jadi disini bukan kekehnya Pengkot TI Denpasar tidak mengirimkan atletnya ke Porprov. Tapi ada sikap egois yang dibangun oknum petinggi KONI Denpasar. Jelas-jelas kembali ingin mengirimkan atlet yang terkena skorsing.
"Kami sudah akomodir dan kolaborasi soal rencana mengirim atlet ke Porprov, tapi ada saja yang ngotot. Dan, perlu diingat sejak awal kami memang tidak ingin mengirimkan atlet ke Porprov karena masih kisruh,”kata Boyke.
“Tetapi, kenapa sekarang terus saja ada yang ngotot. Sudah kami bersikap melunak ada saja yang keras. Apa ini karena di Porprov ada uang, sehingga interesnya tinggi sekali," tandas Boyke Simanjuntak.
Sementara secara terpisah Ketua Umum TI Bali, AA Ngurah Lan Ananda menyatakan, Pengprov TI Bali sudah menyurati secara resmi Ketua Tim Keabsahan Porprov, bahwa berkas yang diajukan tim taekwondo Kota Denpasar tidak sah dan sesuai dengan ketentuan yang ada, mulai dari manajer tim yang tidak diangkat Pengkot TI yang sah, atlet tanpa KTA sampai menggunakan atlet-atlet yang terkena skorsing. "Cabor mana yang memperbolehkan atlet yang terkena hukuman skorsing boleh bertanding. Jelas kami tolak," tegas Lan Ananda. *dek
"Awalnya kami diminta mempersiapkan tim untuk mengikuti Porprov Bali, karena semua pihak menginginkan agar TI di sembilan kabupaten kota turut menjadi peserta. Namun setelah rapat dengan KONI Denpasar, entah kenapa sampai saat ini Pengkot TI Denpasar tidak pernah dipanggil lagi oleh KONI Kota Denpasar untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di KONI Bali," ucap Boyke Simanjuntak, Rabu (3/8).
Sampai akhirnya Boyke mendapatkan informasi dari Pengprov TI Bali, tim taekwondo Denpasar ditolak karena mengajukan atlet-atlet yang terkena skorsing, tidak memiliki KTA dan tidak terdaftar dalam dojang yang sah yang diakui Pengprov TI Bali. Hal itu merupakan syarat mutlak dalam pertemuan antara petinggi KONI Bali, KONI Denpasar dan TI Bali.
"Bagi Pengkot TI Denpasar hal itu sudah bukan ranah dan tanggung jawabnya karena Pengkot TI Denpasar memang tidak ingin mengikuti Porprov kali ini," ujar Boyke.
Boyke menambahkan, jadi disini bukan kekehnya Pengkot TI Denpasar tidak mengirimkan atletnya ke Porprov. Tapi ada sikap egois yang dibangun oknum petinggi KONI Denpasar. Jelas-jelas kembali ingin mengirimkan atlet yang terkena skorsing.
"Kami sudah akomodir dan kolaborasi soal rencana mengirim atlet ke Porprov, tapi ada saja yang ngotot. Dan, perlu diingat sejak awal kami memang tidak ingin mengirimkan atlet ke Porprov karena masih kisruh,”kata Boyke.
“Tetapi, kenapa sekarang terus saja ada yang ngotot. Sudah kami bersikap melunak ada saja yang keras. Apa ini karena di Porprov ada uang, sehingga interesnya tinggi sekali," tandas Boyke Simanjuntak.
Sementara secara terpisah Ketua Umum TI Bali, AA Ngurah Lan Ananda menyatakan, Pengprov TI Bali sudah menyurati secara resmi Ketua Tim Keabsahan Porprov, bahwa berkas yang diajukan tim taekwondo Kota Denpasar tidak sah dan sesuai dengan ketentuan yang ada, mulai dari manajer tim yang tidak diangkat Pengkot TI yang sah, atlet tanpa KTA sampai menggunakan atlet-atlet yang terkena skorsing. "Cabor mana yang memperbolehkan atlet yang terkena hukuman skorsing boleh bertanding. Jelas kami tolak," tegas Lan Ananda. *dek
1
Komentar