BPOM Temukan Makanan Berformalin di Pasar Galiran
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Denpsar, bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung menggelar sidak makanan dan minuman, di Pasar Galiran Klungkug, Kamis (3/8) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Dari puluhan sampel makanan yang diperiksa, ditemukan makanan yang mengandung pengawet formalin.
Informasi yang dihimpun, adapun makanan dan minuman yang diambil sampelnya 83 jenis. Di antaranya bakso, daging ayam, jajan kering, ikan teri (be gerang), minuman es gula dan lainnya. Setelah diperiksa ternyata petugas menemukan ikan teri yang mengandung formalin.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Ya memang ada jenis sampel ikan teri yang berfomalin,” ujarnya, usai ikut dalam pemeriksaan tersebut.
Petugas BPOM dan Diskes Provinsi Bali langsung mengamankan ikan teri yang dijual oleh pedagang tersebut. Mereka juga langsung memberikan pembinaan kepadang untuk tidak lagi menjual ikan teri itu. “Kata pedagang mereka dapat dari distributor,” katanya. Pihak distributor itu tengah ditelusuri. Sementara dari sampel makanan dan minuman lainnya aman dari zat berbahaya.
Kepala BPOM Denpasar Endang Widowati mengatakan pemeriksaan ini merupakan kegiatan rutin dari BPOM untuk memberi perlindungan kepada konsumen. “Tadi tim kami yang turun saya belum terima laporannya,” ujarnya. *wa
Informasi yang dihimpun, adapun makanan dan minuman yang diambil sampelnya 83 jenis. Di antaranya bakso, daging ayam, jajan kering, ikan teri (be gerang), minuman es gula dan lainnya. Setelah diperiksa ternyata petugas menemukan ikan teri yang mengandung formalin.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Ya memang ada jenis sampel ikan teri yang berfomalin,” ujarnya, usai ikut dalam pemeriksaan tersebut.
Petugas BPOM dan Diskes Provinsi Bali langsung mengamankan ikan teri yang dijual oleh pedagang tersebut. Mereka juga langsung memberikan pembinaan kepadang untuk tidak lagi menjual ikan teri itu. “Kata pedagang mereka dapat dari distributor,” katanya. Pihak distributor itu tengah ditelusuri. Sementara dari sampel makanan dan minuman lainnya aman dari zat berbahaya.
Kepala BPOM Denpasar Endang Widowati mengatakan pemeriksaan ini merupakan kegiatan rutin dari BPOM untuk memberi perlindungan kepada konsumen. “Tadi tim kami yang turun saya belum terima laporannya,” ujarnya. *wa
Komentar