Buleleng Endek Carnaval 2017 Bertema Cahaya Bulan
Buleleng Endek Carnaval (BEC) tahun ini kembali akan digelar oleh Pemkab Buleleng.
Utamakan Pengusaha Lokal Tampilkan Karya
SINGARAJA, NusaBali
Dalam ajang bergengsi di tahun keempat penyelenggaraannya, akan mengambil tema moonlight. Karnaval tahun ini dengan pelibatan ratusan garapan mengutamakan pengusaha endek lokal Buleleng untuk menampilkan karyanya.
Kepala Bappeda Litbang Buleleng, Gde Dharmaja, yang ditemui Kamis (3/8) kemarin mengatakan, BEC yang merupakan turunan dari Bulfest juga akan dirangkaikan dengan pawai pembangunan dalam peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI pada Sabtu (5/8) mendatang.
Darmaja pun menegaskan melalui tema yang diusung tahun ini, para desainer bebas berinovasi pada karyanya membuat kain endek memiliki cahaya yang menakjubkan layaknya cahaya bulan. “Moonlight diambil karena cahaya rembulan bisa menerangi siapa saja, bersifat lembut namun eksotis. Begitu pula kain endek yang bisa dipakai dalam berbagai kegiatan,” jelasnya.
Hal tersebut sesuai dengan arahan besar dari kegiatan BEC yaitu adanya variabilitas penggunaan kain endek itu sendiri. BEC ini juga merupakan salah satu proses promosi kain endek khas Buleleng dengan belasan motifmenurutnya telah menjalani proses yang panjang. Baik dari kebangkitannya hingga pergerakan dan eksistensinya saat ini di masyarakat. Bahkan pengenalan dan juga pembibitan kain endek itu sendiri, masih dalam proses.
Meski saat ini endek sudah banyak digunakan untuk seragam perkantoran maupun sekolah-sekolah yang ada di Buleleng. Proses ini pun menurutnya akan terus digenjot, sehingga kain endek khas Buleleng dapat memasyarakat lebih luas, ke tingkat provinsi maupun ke tingkat nasional dan internasional.
Sementara itu untu BEC tahun 2017, yang dirangkaikan dengan Pawai Pembangunan ini akan menempuh rute Jalan Ngurah Rai, Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani, dan finish di Jalan Dewi Sartika. BEC ini juga akan diikuti oleh 20 pengusaha dan desainer lokal, serta lima sekolah. Sedangkan untuk pawai pembangunan yang akan mengekor di belakangnya diikuti oleh sembilan kecamatan yang ada di Buleleng. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Dalam ajang bergengsi di tahun keempat penyelenggaraannya, akan mengambil tema moonlight. Karnaval tahun ini dengan pelibatan ratusan garapan mengutamakan pengusaha endek lokal Buleleng untuk menampilkan karyanya.
Kepala Bappeda Litbang Buleleng, Gde Dharmaja, yang ditemui Kamis (3/8) kemarin mengatakan, BEC yang merupakan turunan dari Bulfest juga akan dirangkaikan dengan pawai pembangunan dalam peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI pada Sabtu (5/8) mendatang.
Darmaja pun menegaskan melalui tema yang diusung tahun ini, para desainer bebas berinovasi pada karyanya membuat kain endek memiliki cahaya yang menakjubkan layaknya cahaya bulan. “Moonlight diambil karena cahaya rembulan bisa menerangi siapa saja, bersifat lembut namun eksotis. Begitu pula kain endek yang bisa dipakai dalam berbagai kegiatan,” jelasnya.
Hal tersebut sesuai dengan arahan besar dari kegiatan BEC yaitu adanya variabilitas penggunaan kain endek itu sendiri. BEC ini juga merupakan salah satu proses promosi kain endek khas Buleleng dengan belasan motifmenurutnya telah menjalani proses yang panjang. Baik dari kebangkitannya hingga pergerakan dan eksistensinya saat ini di masyarakat. Bahkan pengenalan dan juga pembibitan kain endek itu sendiri, masih dalam proses.
Meski saat ini endek sudah banyak digunakan untuk seragam perkantoran maupun sekolah-sekolah yang ada di Buleleng. Proses ini pun menurutnya akan terus digenjot, sehingga kain endek khas Buleleng dapat memasyarakat lebih luas, ke tingkat provinsi maupun ke tingkat nasional dan internasional.
Sementara itu untu BEC tahun 2017, yang dirangkaikan dengan Pawai Pembangunan ini akan menempuh rute Jalan Ngurah Rai, Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani, dan finish di Jalan Dewi Sartika. BEC ini juga akan diikuti oleh 20 pengusaha dan desainer lokal, serta lima sekolah. Sedangkan untuk pawai pembangunan yang akan mengekor di belakangnya diikuti oleh sembilan kecamatan yang ada di Buleleng. *k23
1
Komentar