Membludak, Jumlah Pelamar RS Pratama
Dari kebutuhan 150 karyawan tenaga medis, paramedis, dan lainnya, tercatat ada 520 berkas lamaran yang masuk.
SINGARAJA,NusaBali
Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng mulai merekrut tenaga medis, paramedis dan pegawai lainnya untuk RS Pratama yang berada di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan. Sejak dibuka hingga hari terakhir, jumlah pelamar mencapai ratusan.
Data dihimpun, pendaftaran dibuka dari tanggal 1 sampai 2 Agustus 2017. Sejak dibuka hingga hari terakhir pendaftaran, jumlah berkas lamaran yang masuk ke Dinas Kesehatan mencapai 520 berkas. Tentu jumlah ini melebihi jumlah pegawai yang dicari sebanyak 150 pegawai. Saat ini berkas lamaran yang masuk masih dipilah sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada.
“Kita belum tahu berapa pelamar untuk masing-masing jenis pekerjaan. Kita masih harus memverifikasi semua berkas lamaran itu,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Suasa Giri, yang dikonfirmasi Kamis (3/8). Menurut rencana, verifikasi berkas dilakukan hingga tanggal 5 Agustus. Sedangkan jadwal tes masih ditentukan lebih lanjut.
Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra sebelumnya mengungkapkan, diharapkan bulan Oktober 2017 sudah ada pegawai yang direkrut, baik itu tenaga medis, paramedis dan pegawai lainnya. Selanjutnya, pegawai yang direkrut tersebut akan dilatih selama dua bulan, dimulai pada bulan November hingga Desember 2017.
Setelah pelatihan, mereka mulai dtempatkan sesuai dengan bidang tugasnya. “Nanti Januari 2018, mereka yang direkrut sudah siap menerima pasien, kita memang targetkan RS Pratama itu sudah beroperasi di bulan Januari 2018,” jelas Sutjidra.
Masih kata Wabup Sutjidra, saat ini Pemkab Buleleng masih harus melengkapi seluruh alat kesehatan (alkes) yang diperlukan di RS Pratama. Rencananya, seluruh alkes dilengkapi melalui dana APBD Perubahan 2017. “Nanti sambil jalan kita akan terus melengkapi alkesnya, karena pengadaan alkes itu sangat tergantung dari ketersediaan kondisi keuangan daerah. Tetapi kita tergetkan, awal tahun 2018 sudah beroperasi,” tandasnya.
Pemkab Buleleng pada APBD Perubahan 2017, kembali alokasikan dana sebesar Rp 5,4 miliar untuk kelanjutan pembangunan RS Pratama di Desa Giri Emas. Rencananya, dana tersebut dipakai untuk pembangunan tembok penyengker, termasuk pengadaan alat kesehatan yang masih kurang. Karena sejauh ini, Pemkab Buleleng telah melengkapai RS Pratama dengan sejumlah alkes.
RS Pratama ini merupakan RS yang kedua setelah RS yang sama dibangun di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. RS Pratama di Desa Giri Emas diperuntukkan untuk melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Timur meliputi, Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, dan Sawan. Sedangkan RS Pratama di Desa Tangguwisia dibangun guna melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Barat seperti Kecamatan Banjar, Seririt, Busungbiu, dan Kecamatan Gerogak. *k19
Data dihimpun, pendaftaran dibuka dari tanggal 1 sampai 2 Agustus 2017. Sejak dibuka hingga hari terakhir pendaftaran, jumlah berkas lamaran yang masuk ke Dinas Kesehatan mencapai 520 berkas. Tentu jumlah ini melebihi jumlah pegawai yang dicari sebanyak 150 pegawai. Saat ini berkas lamaran yang masuk masih dipilah sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada.
“Kita belum tahu berapa pelamar untuk masing-masing jenis pekerjaan. Kita masih harus memverifikasi semua berkas lamaran itu,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Suasa Giri, yang dikonfirmasi Kamis (3/8). Menurut rencana, verifikasi berkas dilakukan hingga tanggal 5 Agustus. Sedangkan jadwal tes masih ditentukan lebih lanjut.
Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra sebelumnya mengungkapkan, diharapkan bulan Oktober 2017 sudah ada pegawai yang direkrut, baik itu tenaga medis, paramedis dan pegawai lainnya. Selanjutnya, pegawai yang direkrut tersebut akan dilatih selama dua bulan, dimulai pada bulan November hingga Desember 2017.
Setelah pelatihan, mereka mulai dtempatkan sesuai dengan bidang tugasnya. “Nanti Januari 2018, mereka yang direkrut sudah siap menerima pasien, kita memang targetkan RS Pratama itu sudah beroperasi di bulan Januari 2018,” jelas Sutjidra.
Masih kata Wabup Sutjidra, saat ini Pemkab Buleleng masih harus melengkapi seluruh alat kesehatan (alkes) yang diperlukan di RS Pratama. Rencananya, seluruh alkes dilengkapi melalui dana APBD Perubahan 2017. “Nanti sambil jalan kita akan terus melengkapi alkesnya, karena pengadaan alkes itu sangat tergantung dari ketersediaan kondisi keuangan daerah. Tetapi kita tergetkan, awal tahun 2018 sudah beroperasi,” tandasnya.
Pemkab Buleleng pada APBD Perubahan 2017, kembali alokasikan dana sebesar Rp 5,4 miliar untuk kelanjutan pembangunan RS Pratama di Desa Giri Emas. Rencananya, dana tersebut dipakai untuk pembangunan tembok penyengker, termasuk pengadaan alat kesehatan yang masih kurang. Karena sejauh ini, Pemkab Buleleng telah melengkapai RS Pratama dengan sejumlah alkes.
RS Pratama ini merupakan RS yang kedua setelah RS yang sama dibangun di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. RS Pratama di Desa Giri Emas diperuntukkan untuk melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Timur meliputi, Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, dan Sawan. Sedangkan RS Pratama di Desa Tangguwisia dibangun guna melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Barat seperti Kecamatan Banjar, Seririt, Busungbiu, dan Kecamatan Gerogak. *k19
Komentar