Taruna STIP Jakarta Asal Klungkung Tewas Dianiaya Senior
JAKARTA, NusaBali.com - Seorang Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara, Putu Satria Ananta Rustika (19), asal Dusun Bandung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, ditemukan tewas diduga karena dianiaya seniornya.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran dan telah memintai keterangan 10 saksi untuk menggambarkan rangkaian kejadian.
"Kematian korban diduga akibat kekerasan yang dilakukan senior pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB di kamar mandi kampus," jelas Kombes Gidion.
Korban kemudian dibawa ke klinik kesehatan di kampus dan dinyatakan sudah tidak bernyawa. Jasadnya kemudian dibawa ke RS Tarumajaya Bekasi dan saat ini berada di RS Polri untuk autopsi.
"Kami juga melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad korban dan nantinya seluruh data yang ada akan diadu dengan kamera CCTV yang ada," kata Kombes Gidion.
Menurut kronologis dari para saksi, korban dan lima temannya diundang oleh pelaku ke Toilet Koridor Kelas KALK C Lantai 2. Di sana, korban disuruh berbaris di depan, kemudian dipukul oleh pelaku dengan tangan mengepal sebanyak lima kali ke arah ulu hati. Akibat pukulan tersebut, korban langsung lemas dan terkapar.
Setelah kejadian tersebut, saksi-saksi diminta untuk meninggalkan kamar mandi dan melanjutkan kegiatan. Namun, pada saat beberapa saksi lainnya sedang berada di dalam kamar mandi, mereka melihat korban dalam kondisi terluka.
Polres Metro Jakarta Utara telah menangkap sejumlah senior korban untuk dimintai keterangan dan akan segera mengerucutkan kasus ini.
Aksi pelonco berbalut kekerasan yang dilakukan senior kepada junior di STIP Marunda Jakarta Utara bukan yang pertama terjadi.
Kasus serupa pernah beberapa kali terjadi dan menewaskan taruna yang masih junior akibat aksi kekerasan tersebut.
Sebelumnya, ada nama taruna STIP angkatan 2016 Amirullah Adityas yang tewas pada 10 Januari 2017.
Kemudian Dimas Dikita Handoko tewas pada 25 April 2014 setelah dianiaya senior bersama enam rekan seangkatan.
Setelah itu ada nama taruna STIP Daniel Roberto Tampubolon yang tewas pada 6 April 2015 dan taruna Agung Bastian pada 2008 yang tewas dianiaya senior dan terungkap setelah korban tiga hari dimakamkan.
Kasus ini menjadi tragedi bagi dunia pendidikan maritim di Indonesia dan diharapkan dapat segera diselesaikan dengan adil. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga disiplin dan anti kekerasan di lingkungan pendidikan. *ant
1
Komentar