Mampu Genjot APS di Pendidikan Dasar
Posko DO Disdikpora Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Posko Drop Out (DO) merupakan program unggulan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
Program yang rutin dilakukan setiap tahun untuk mengantisipasi anak putus sekolah diklaim mampu memaksimalkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di jenjang satuan pendidikan dasar.
Data Disdikpora Buleleng mencatat pada tahun 2023 lalu tingkat APS jenjang SD mencapai 99 persen. Sedangkan di jenjang SMP mencatatkan angka 95 persen. Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, Jumat (3/5) kemarin mengatakan, Posko DO merupakan komitmen pemerintah Kabupaten Buleleng memaksimalkan pelayanan dasar masyarakat, yakni pendidikan.
Posko DO yang ada di 9 kecamatan dikomandoi Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikpora di masing-masing kecamatan, bergerak untuk meminimalisir potensi anak putus sekolah. Persoalan ini pun masih ditemui di sejumlah wilayah Buleleng. Terutama pada masyarakat yang kondisi ekonomi kurang mampu, persoalan sosial dan juga akses dan jarak rumah ke sekolah jauh.
“Target kami dari tahun ke tahun dapat menurunkan jumlah peserta didik yang tidak sekolah atau tidak melanjutkan sekolah. Mereka yang terdeteksi berpotensi DO, dijajaki kembali dan diajak untuk kembali ke sekolah,” ungkap Astika.
Seperti tahun 2023 lalu, Posko DO di 9 Kecamatan mendeteksi 32 orang anak lulusan SD yang berpotensi tidak melanjutkan ke SMP. Puluhan anak ini kemudian didekati dan dibujuk diyakinkan untuk dapat kembali ke sekolah. Tim Posko DO akan menggandeng sekolah anak yang bersangkutan dan juga perbekel/lurah di tempat tinggalnya untuk memberikan pemahaman kepada keluarga dan anak yang bersangkutan.
“Bagi peserta didik yang kurang mampu, kami menyediakan bantuan seragam sekolah bersumber dari APBD dan beasiswa melalui program pusat yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta sumbangan dari donatur,” imbuh pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.7 k23
Komentar