4 Siswa Papua Ingin Kuliah di Bali
Tamat SMKN 1 Amlapura, Enggan Pulang
AMLAPURA, NusaBali - Setelah menamatkan sekolah di SMKN 1 Amlapura, empat siswa dari Provinsi Papua, enggan balik ke daerahnya. Mereka ngin melanjutkan kuliah di Bali. Rencananya, setelah tamat kuliah akan balik untuk mengabdi di daerah kelahirannya.
Selama tiga tahun sekolah di SMKN1 Amlapura, mereka belum pernah pulang. "Saya lanjut kuliah di Politeknik, jurusan Ekonomi Bisnis di Denpasar," jelas Ikur Jaclin Banal, siswa kelas XII Asisten Keperawatan I SMKN 1 Amlapura di SMKN 1 Amlapura, Jalan Veteran, Amlapura, Sabtu (4/5).
Selama tiga tahun mengikuti pendidikan di SMKN 1 Amlapura, lanjut siswa dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan ini, belum pernah pulang. Sebab, jika pulang atas biaya sendiri. "Makanya lanjut kuliah, setelah tamat kuliah baru pulang kampung," tambah siswi tersebut.
Sedangkan rekannya, Laurensia Tekege mengaku akan kuliah di jurusan Farmasi di Singaraja. "Tujuannya agar tahu tentang beragam jenis obat, untuk membantu orang sakit," jelas siswi asal dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Siswi Kakokur Resavia Almung kelas XII Asisten Keperawatan 2, mengaku akan kuliah di bidang keperawatan di Singaraja. Sebab, selama sekolah di SMKN 1 Amlapura, telah mendapatkan dasar-dasar ilmu keperawatan sehingga perlu diperdalam lagi. Rekannya satu lagi, Yuli Marike Rumbarar kelas XII Asisten Keperawatan 2, hendak kuliah bidang kebidanan di Singaraja. "Setamat nanti mengabdi di daerah asal, untuk menolong orang sakit," jelas siswi asal Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Keempat siswa itu sekolah di SMKN 1 Amlapura, sejak tahun 2021 yang merupakan titipan pemerintah pusat melalui program Adem (afirmasi pendidikan menengah) untuk siswa yang berasal dari Provinsi Papua, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sejak tahun ajaran 2021/2022, Bali mendapatkan titipan 55 siswa dari Papua, telah didistribusikan di 11 SMA Negeri dan 12 SMK Negeri se-Bali. Ibu asuh, Andriani Hendrawati mengatakan, program Adem merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal pemerataan pendidikan khususnya bagi anak-anak Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Siswa tersebut disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan anak-anak di Jawa dan Bali.
"Kami mendidik, dan membina, agar disiplin mengikuti pendidikan. Kami sering ingatkan, agar ke sekolah tepat waktu, karena berlaku tata tertib sekolah," jelas Andriani.
Andriani mengatakan, hanya boleh pulang kampung setelah tamat sekolah, biayanya ditanggung pemerintah, tetapi di luar itu mesti ditanggung sendiri. "Makanya jarang ada pulang setamat sekolah memilih melanjutkan kuliah di Bali," katanya.
Mereka itu katanya dititipkan di SMKN 1 Amlapura mengikuti program Adem, program Adem dibagi tiga program afirmasi yakni: afirmasi pendidikan menengah untuk siswa dari Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, afirmasi yang berasal dari daerah kawasan 3 T (tertinggal, terluar dan termiskin), dan afirmasi program repatriasi untuk anak pekerja buruh migran berasal dari Sabah dan Malaysia.7k16
1
Komentar