Denpasar Gelar Test Fisik 434 Atlet
Test fisik secara berkesinambungan ini bagian dari upaya mengupdate dan mengetahui kondisi atlet Kota Denpasar yang bermuara pada hasil Porprov 2025. Program itu kelanjutan dari tahun 2023.
DENPASAR, NusaBali
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Denpasar menggelar test fisik bagi 434 atlet dari 46 cabang olahraga di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (5/5). Test fisik tersebut bagian dari pembinaan olahraga prestasi yang bermuara bagi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Bahkan, atlet yang tidak memenuhi syarat akan diterapkan sistem degradasi.
Sekertaris Umum KONI Denpasar, Made Darmiyasa menjelaskan ratusan atlet yang mengikuti test fisik didampingi langsung para pelatihnya dari masing-masing cabor yang berjumlah 97 orang. Sedangkan mana, test fisik tersebut bekerja sama dengan Universitas Undiksha itu dan hanya berlangsung satu hari dan terpusat di GOR Ngurah Rai, Denpasar.
"Ini program KONI Denpasar untuk membina atlet olahraga secara berkesinambungan. Total ada 434 atlet dari 46 cabor yang hadir dalam test fisik ini," kata Made Darmiyasa, Minggu (5/5) siang.
Menurut Made Darmiyasa, test fisik itu kelanjutan dari program yang sudah berjalan sejak tahun 2023 dan dilanjutkan saat ini. Bahkan, akan ada satu kali lagi test yang dijadwalkan pada November mendatang. Menurut Darmiyasa, test fisik berkesinambungan ini bagian dari upaya mengupdate dan mengetahui kondisi atlet Kota Denpasar yang bermuara pada hasil Porprov 2025.
"Ini kelanjutan dari tahun 2023 lalu. Jika ada kemungkinan test fisik kurang bagus, maka itu perlu diganti dan didegradasi. Karena dari setiap test itu akan diberikan ke cabor untuk dievaluasi," tegas Darmiyasa.
Bahkan, kata Darmiyasa, dari setiap tahapan test itu selalu ada atlet yang didegradasi. Namun, untuk kepastian jumlah itu berada di masing-masing cabor yang memiliki kewenangan penuh. KONI Denpasar, kata Darmiyasa hanya memberikan hasil dan mengevaluasi semata. Maka dengan adanya sistem itu, semua atlet yang dimiliki Denpasar, bisa mempersiapkan diri.
"KONI Denpasar tidak masuk terlalu jauh. Karena yang memiliki kewenangan untuk degradasi itu murni dari cabor. Kami hanya sebatas memberitahu hasil dan mengevaluasi, keputusan mutlaknya dari cabor yang bersangkutan," kata Darmiyasa lagi.
Dalam test itu, seluruh atlet turut serta bahkan atlet yang sudah lolos PON. Namun, untuk atlet yang sudah lolos PON itu tidak menjadi keharusan jika sedang melaksanakan TC.
Darmiyasa juga mengatakan untuk atlet PON yang sudah memiliki hasil test fisik yang digelar KONI Bali bisa membawa hasil rekomendasi dari sana. Tapi, kalau ada yang hadir langsung juga tidak menjadi persoalan.
"Kalau atlet PON itu bisa hanya memberikan rekomendasi, itu menjadi pertimbangan. Namun kalau mau test, itu kita persilakan lagi," pungkas Made Darmiyasa.dar
1
Komentar