Kasus DBD di Badung Meningkat
Diskes Lakukan PE dan Upaya Pencegahan
MANGUPURA, NusaBali - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Badung pada April 2024 mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Badung pada April 2024 mencapai 349 kasus.
Padahal sebelumnya yakni pada Maret kasus DBD tercatat 299 kasus, Februari tercatat 114 kasus, dan Januari hanya 97 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita tak menyangkal terjadinya peningkatan jumlah kasus DBD di Gumi Keris. Pihaknya mengaku tengah intens melakukan upaya pencegahan sesuai arahan Kementerian Kesehatan maupun dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. “Kami di Kabupaten Badung selalu melakukan pencegahan. Apalagi kami memiliki Jumantik sampai di tingkat desa,” ucapnya, Selasa (7/5).
Wakil Direktur Pelayanan RSD Mangusada ini menyebut upaya yang dilakukan di antaranya melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut. Sebab, menurutnya ada beberapa penyakit yang memiliki gejala mirip dengan DBD, sehingga PE dilakukan untuk membedakan data DBD dan penyakit lainnya.
“Sekarang ada yang demam selama tiga hari, setelah itu batuknya lama. Kalau misalkan ke dokter, mungkin penyakitnya DB. Apakah itu DB atau viral infection (penyakit lain yang disebabkan oleh virus), makanya kami ada PE, itu nanti akan mencatat data yang sebenarnya,” jelas dr Padma.
Setelah dilakukan PE, lanjutnya, kemudian akan dilakukan langkah tindak lanjut seperti pencegahan penularan melalui fogging dan lainnya. “Kami juga memiliki Tim Jumantik di setiap desa. Mereka melakukan upaya preventif,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam upaya mengantisipasi merebaknya kasus DBD sejumlah daerah di Badung telah melakukan fogging, salah satunya di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta. Pemerintah Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta, melalui LPM Kelurahan Benoa melaksanakan serangkaian kegiatan fogging pada Jumat (19/4) pagi. Kegiatan tersebut menargetkan 16 lingkungan di wilayah Kelurahan Benoa yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Kelurahan Kuta juga melakukan yang sama sejak bulan lalu. Dalam upaya mencegah kasus DBD yang sering terjadi saat musim pancaroba, Kelurahan/Kecamatan Kuta menggalakkan fogging dengan sasaran utama wilayah yang dianggap rawan atau telah teridentifikasi sebagai lokasi penyebaran DBD.
Ketua LPM Kelurahan Kuta Putu Adnyana, mengatakan inisiatif melakukan kegiatan fogging bertujuan menekan kasus DBD di wilayah Kuta. Di saat bersamaan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan juga terus digalakkan.
“Kegiatan fogging ini kami lakukan setiap tahun, terutama saat masuk musim pancaroba, untuk menekan kasus DBD yang cenderung meningkat. Kami juga intensifkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di masa peralihan musim,” ujar Adnyana. 7 ind, ol3
Komentar