5.000 Pelajar se Bali Wajib Pendidikan Bela Negera
Bali menjadi pilot project pendidikan Bela Negera untuk penanaman cinta tanah air kepada generasi muda. Sedikitnya, 5.000 pelajar se Bali wajib ikut project ini.
SINGARAJA, NusaBali
Dari jumlah itu, 200 pelajar dari sekolah-sekolah di Buleleng. Kuota ini tertinggi dari 9 kabupaten/kota se Bali karena menimbang luas wilayah Buleleng dan status Singaraja sebagai kota pendidikan. Hal tersebut dikatakan Komandan Korem (Danrem) 163/Wirastya Kolonel Inf Nyoman Cantiana saat berorasi bela Negara di SMAN 1 Singaraja, Kamis (7/1).
Sebelumnya, Selasa (5/1), pendidikan yang sama juga untuk 100 siswa SMKN 1 Singaraja. Pendidikan bela negera dilaksanakan oleh Koprs Menwa Ugracena Bali.
Danrem Cantiana menegaskan, saat ini generasi penerus bangsa harus peka terhadap ancaman yang dapat mematahkan pertahanan bangsa. Diantaranya ancaman fisik dan non fisik. Dari dua ancaman itu, yang lebih berbahaya adalah ancaman non fisik seperti layaknya perang saudara. “Teknologi informasi itu sangat bagus jika digunakan dengan baik. Tetapi kalau sudah disalahgunakan ini yang sangat berbahaya karena dapat menjadi sarana penyebaran paham radikal,” ujarnya di depan peserta pendidikan.
Ia juga sempat menyinggung kisruh dua ormas di Bali yang dipicu dari perkelahian antar pentolan ormas di Lapas Kerobokan, Badung, akhir Desember 2015. Pihaknya menilai, bentrok antar saudara tersebut, sudah jelas sangat merugikan bangsa dan dapat memecah pertahanan. Ini artinya, ancaman dari luar mudah masuk.
Pihaknya menegaskan, setiap generasi muda wajib mendapatkan pendidikan bela negara. Mengingat hal tersebut merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. 7k23
Komentar