Siswa di Kutsel Belajar dari Rumah saat WWF
Ada 56 SD, 17 SMP, 8 SMA, 8 SMK, dan 2 SLB yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Badung
DENPASAR, NusaBali - Untuk mendukung kelancaran gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024, Pemerintah Provinsi Bali akan mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah bagi siswa sekolah, khususnya yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengungkapkan kebijakan tersebut untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat gelaran WWF.
“Rencananya diberlakukan kebijakan belajar dari rumah untuk antisipasi kepadatan lalu lintas, khususnya di wilayah Badung Selatan,” kata Boy Jayawibawa, kepada NusaBali, Selasa (7/5).
Boy mengungkapkan, satuan pendidikan yang mendapat kebijakan ini mulai tingkat SD hingga SMA/SMK/SMALB. Mereka akan melakukan pembelajaran secara daring pada 20–22 Mei 2024. “Tapi pastinya kami akan cek lagi kalender pendidikan,” imbuhnya.
Penyelenggaraan WWF ke-10 dipusatkan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel), tepatnya di kawasan The Nua Dua. Ada 56 SD, 17 SMP, 8 SMA, 8 SMK, dan 2 SLB yang berlokasi di Kutsel.
Menurut Boy, kebijakan ini tidak akan mengganggu proses belajar mengajar, karena pembelajaran daring sudah bukan menjadi hal baru bagi pihak sekolah. Apalagi sebagian siswa sudah tidak mengikuti pembelajaran di sekolah setelah pengumuman kelulusan, Senin (6/5).
Pada gelaran KTT G20 dua tahun lalu, kebijakan belajar dari rumah ini juga dikeluarkan pemerintah daerah. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebut kebijakan ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Bali sebagai tuan rumah event WWF, untuk menyukseskan event yang akan dihadiri kepala negara maupun kepala pemerintahan negara-negara sahabat.
“Jika ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk pengaturan arus lalu lintas, maka kami siap mengajak masyarakat untuk membatasi kegiatannya di jalanan rute utama yang dilalui delegasi WWF,” ujar Dewa Indra.
Dia menambahkan, bukan hanya kebijakan belajar dari rumah untuk para siswa, kebijakan bekerja dari rumah untuk para pekerja juga akan dilakukan bilamana diperlukan untuk memperlancar arus lalu lintas selama gelaran WWF. Penutupan jalan juga akan dilakukan sejenak ketika ada iring-iringan delegasi WWF melintas.
Jalanan yang dilalui para delegasi negara peserta WWF juga akan dipercantik dengan pemasangan penjor. “Semua rute jalan yang akan dilalui oleh delegasi baik menuju lokasi event utama maupun side event kita pastikan kondisinya bagus. Selain itu, kebersihan dan keindahan semua rute kami cek dengan baik. Ini untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Bali memiliki culture yang baik,” tutur Dewa Indra. 7 a
Komentar