Nilai Ekspor Bali Meningkat 3,48 Persen
Bali menghasilkan devisa sebesar 265,246 juta dolar AS dari pengapalan berbagai jenis mata dagangan ke pasaran luar negeri selama enam bulan periode Januari-Juni 2017, meningkat 8,910 juta dolar AS atau 3,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 256,335 juta dolar AS.
DENPASAR, NusaBali
"Perolehan devisa tersebut hampir 65 persen merupakan hasil usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang menjadi tulang punggung perolehan ekspor non migas," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, Kamis (3/8).
Ia mengatakan, khusus untuk bulan Juni 2017, nilai ekspor Bali tersebut sebesar 38,126 juta dolar AS, merosot 25,01 persen dibanding bulan Mei 2017 yang mencapai 50,841 juta dolar AS. "Capaian bulan Juni 2017 tercatat mengalami kemerosotan sebesar 2,790 juta dolar AS atau 20,65 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 48,050 juta dolar AS," ujar Adi Nugroho.
Lima komoditas utama ekspor non migas Bali yakni produk ikan dan udang sebesar 24,97 persen, menyusul produk pakaian jadi bukan rajutan 13,75 persen dan produk perhiasan (permata) 12,93 persen. Selain itu juga produk kayu barang dari kayu 9,23 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 9,10 persen.
Adi Nugroho menjelaskan, berbagai jenis komoditas yang dikapalkan Bali ke luar negeri itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat sebesar 27,53 persen, Jepang 8,99 persen, Singapura 8,42 persen, Australia 7,13 persen dan Hong Kong 4,81 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan bulan sebelumnya, kelima negara tujuan utama ekspor tercatat mengalami penurunan terbesar ke negara tujuan Australia sebesar 58,54 persen. Sementara dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya hanya tujuan Singapura yang mengalami peningkatan sebesar 13,05 persen.
Adi Nugroho menambahkan, dari sepuluh komoditas utama Pulau Dewata yang menembus pasaran luar negeri tujuh di antaranya dominan ke pasaran Amerika Serikat. Produk tersebut meliputi ikan, udang, pakaian jadi bukan rajutan, kayu, barang dari kayu, perabot, penerangan rumah, plastik, barang-barang dari plastik, benda-benda dari batu, gips, semen dan kipas. Sedangkan perhiasan (permata) paling banyak diekspor ke Singapura mencapai 29,23 persen, barang-barang rajutan paling banyak dikapalkan ke Singapura 26,45 persen serta barang dari kulit dikirim je Jepang 27,86 persen.*ant
1
Komentar