Perusahaan Gas Industri Siapkan Strategi Tingkatkan Keselamatan Kerja dan Konsumen
MANGUPURA, NusaBali.com - Peristiwa kecelakaan kerja saat penggunaan gas industri menjadi keprihatinan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII). Asosiasi perusahaan gas industri tersebut berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan keselamatan kerja dan konsumen.
AGII menggelar kongres dan seminar teknik ke-11 bertempat di Sheraton Bali Kuta Resort, Kuta, Badung, 6-8 Mei 2024, dibuka Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita. Kongres dan seminar teknik yang mengangkat tema ‘Dekarbonisasi dan Energi Terbarukan - Peran Sektor Gas Industri dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045’, sekaligus mengukuhkan Rachmat Harsono sebagai Ketua Umum AGII periode 2024-2029.
Rachmat Harsono menegaskan, asosiasi yang didirikan pada 11 September 1972 berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan keselamatan kerja dan konsumen. Maka dari itu, dalam program kerja ke depan, AGII akan mengintensifkan diskusi dan advokasi mengenai cara-cara efektif untuk mencapai ‘zero accident’ di tempat kerja.
“Kita percaya bahwa setiap kecelakaan bisa dicegah, dan setiap pekerja berhak untuk kembali ke rumahnya dalam keadaan selamat,” ujar Rachmat Harsono saat seminar teknik yang diikuti lebih dari 200 peserta, Rabu (8/5/2024).
Rachmat Harsono menyampaikan bahwa AGII akan selalu menjalin kolaborasi erat dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penyusunan dan sosialisasi regulasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
AGII, jelasnya, memahami betapa pentingnya regulasi dalam mendukung keselamatan kerja yang maksimal di semua sektor industri. Oleh karena itu, kata Rachmat Harsono, AGII akan mendorong program ini dengan semangat untuk mengedukasi serta implementasi yang efektif kepada semua pihak yang terlibat.
Lebih jauh, Rachmat Harsono mengungkapkan, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, AGII turut mendukung road maps pemerintah yang salah satunya berkaitan dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Harapannya para Penanaman Modal Asing (PMA) dapat terus mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta perusahaan dan industri lokal melalui kebijakan yang mendukung pengembangan kapasitas domestik dan integrasi ke dalam rantai pasok global. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi nasional tapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkelanjutan.
“Kami percaya dengan kerja sama yang erat antara asosiasi, pemerintah, dan semua pihak terkait, kita dapat mencapai kemajuan yang signifikan untuk industri dan ekonomi kita. Mari kita bersama-sama mendukung dan mendorong inisiatif ini demi masa depan yang lebih baik,” tandas Rachmat Harsono.
Seminar teknik membahas topik-topik antara lain, strategi menuju Net Zero Emission, dekarbonisasi dan energi terbarukan dalam perspektif ESG (Environment, Social, and Governance) beserta dengan peluang dan tantangannya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, yang turut menghadiri seminar teknik mengajak AGII untuk ikut berkontribusi membangun Indonesia Emas 2045. Ia yakin AGII akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan gas industri di Tanah Air.
Menurutnya, AGII memiliki potensi untuk terlibat dalam transisi energi di Indonesia. Meski demikian, ia juga mengingatkan bahwa transaksi energi juga harus didukung ketahanan energi. “Karena tidak dapat dipisahkan antara ketahanan energi dan transisi energi, apalagi untuk industri,” ujar Arsjad.
Komentar