Lidartawan dkk Hadapi Pilgub Perdana sebagai Komisioner KPU Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Lima komisioner KPU Provinsi Bali saat ini belum pernah menjadi penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali sejak menjabat tahun 2018 di level provinsi.
Susunan komisioner KPU Bali saat ini yaitu I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua), AA Gede Raka Nakula, I Gede John Darmawan, I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya, dan Luh Putu Sri Widyastini adalah komisioner yang sama, yang terpilih kembali, dan telah menjabat di periode sebelumnya yakni 2018-2023.
Meski sudah menjabat satu periode, Lidartawan dan kawan-kawan (dkk) belum pernah menjadi penyelenggara Pilgub Bali di level provinsi. Komisioner KPU Bali saat Pilgub Bali 2018 silam belum dijabat oleh formasi komisioner saat ini.
Sedangkan, Pilgub Bali selanjutnya seharusnya digelar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2022. Namun, Pilkada Serentak 2022 ini diundur ke tahun 2024. Untuk itu, baru di periode 2023-2028 ini Lidartawan dkk berkesempatan menyelenggarakan Pilgub Bali.
Soal baru pertama kali menjadi penyelenggara Pilgub Bali, Lidartawan menegaskan bahwa mereka bukanlah benar-benar pemula. Sebab, kelimanya sudah pernah menjadi penyelenggara Pilkada baik Bupati/Walikota maupun Gubernur saat masih bertugas di KPU Kabupaten/Kota
"Sebagai anggota KPU Bali, kami memang belum pernah menjadi penyelenggara Pilgub. Namun, sudah memiliki pengalamannya di level KPU Kabupaten/Kota," jelas Lidartawan ketika ditemui baru-baru ini.
Lidartawan sendiri pernah menjabat Ketua KPU Kabupaten Bangli selama dua periode sejak 2008. Raka Nakula adalah anggota KPU Kabupaten Badung periode 2008-2018. Di periode kedua ia menjabat ketua. Sama seperti Raka, John Darmawan adalah anggota KPU Kota Denpasar 2008-2018 dan di periode kedua menjabat ketua.
Kemudian, Darmasanjaya pernah menjabat Ketua KPU Kabupaten Jembrana pada periode 2013-2018. Sedangkan Sri Widyastini adalah anggota KPU Kabupaten Buleleng 2008-2018 dan bertanggung jawab atas Divisi Logistik. Divisi yang tidak mudah untuk wilayah seluas Buleleng dan dengan jumlah penduduk terbesar di Pulau Dewata.
Walaupun sudah cukup kenyang pengalaman penyelenggaraan pemilu, Lidartawan mengaku bakal belajar banyak di Pilkada Serentak 2024 ini. Pria kelahiran Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng ini menilai tantangan Pilkada kali ini lebih berat.
Sebab, bukan Pilgub saja yang jadi agenda Pilkada Serentak 2024 di Bali dan tanah air. Pemilihan Bupati/Walikota dan wakilnya juga berlangsung di hari yang sama. Oleh karena itu, KPU Bali punya dua tugas yakni sebagai penyelenggara Pilgub dan supervisor penyelenggaraan Pilbup/Pilwali di kabupaten/kota.
"Kami akan banyak belajar dan doakan saja karena Pilkada kali ini lebih berat," ujar Lidartawan.
Sebagai catatan, Pilgub Bali, Pilbup di 8 kabupaten, dan Pilwali di Denpasar akan digelar serentak dalam satu hari pada 27 November mendatang. Pemilih akan mendapat dua lembar surat suara, satu untuk Pilbup/Pilwali dan satu lagi untuk Pilgub.
Hingga Jumat (10/5/2024) ini, KPU masih membuka pendaftaran pasangan calon (paslon) kepala daerah perseorangan atau jalur independen. Setelah Minggu (12/5/2024) pukul 23.59 Wita nanti akan diketahui ada atau tidaknya paslon independen untuk Pilkada di Bali. *rat
Meski sudah menjabat satu periode, Lidartawan dan kawan-kawan (dkk) belum pernah menjadi penyelenggara Pilgub Bali di level provinsi. Komisioner KPU Bali saat Pilgub Bali 2018 silam belum dijabat oleh formasi komisioner saat ini.
Sedangkan, Pilgub Bali selanjutnya seharusnya digelar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2022. Namun, Pilkada Serentak 2022 ini diundur ke tahun 2024. Untuk itu, baru di periode 2023-2028 ini Lidartawan dkk berkesempatan menyelenggarakan Pilgub Bali.
Soal baru pertama kali menjadi penyelenggara Pilgub Bali, Lidartawan menegaskan bahwa mereka bukanlah benar-benar pemula. Sebab, kelimanya sudah pernah menjadi penyelenggara Pilkada baik Bupati/Walikota maupun Gubernur saat masih bertugas di KPU Kabupaten/Kota
"Sebagai anggota KPU Bali, kami memang belum pernah menjadi penyelenggara Pilgub. Namun, sudah memiliki pengalamannya di level KPU Kabupaten/Kota," jelas Lidartawan ketika ditemui baru-baru ini.
Lidartawan sendiri pernah menjabat Ketua KPU Kabupaten Bangli selama dua periode sejak 2008. Raka Nakula adalah anggota KPU Kabupaten Badung periode 2008-2018. Di periode kedua ia menjabat ketua. Sama seperti Raka, John Darmawan adalah anggota KPU Kota Denpasar 2008-2018 dan di periode kedua menjabat ketua.
Kemudian, Darmasanjaya pernah menjabat Ketua KPU Kabupaten Jembrana pada periode 2013-2018. Sedangkan Sri Widyastini adalah anggota KPU Kabupaten Buleleng 2008-2018 dan bertanggung jawab atas Divisi Logistik. Divisi yang tidak mudah untuk wilayah seluas Buleleng dan dengan jumlah penduduk terbesar di Pulau Dewata.
Walaupun sudah cukup kenyang pengalaman penyelenggaraan pemilu, Lidartawan mengaku bakal belajar banyak di Pilkada Serentak 2024 ini. Pria kelahiran Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng ini menilai tantangan Pilkada kali ini lebih berat.
Sebab, bukan Pilgub saja yang jadi agenda Pilkada Serentak 2024 di Bali dan tanah air. Pemilihan Bupati/Walikota dan wakilnya juga berlangsung di hari yang sama. Oleh karena itu, KPU Bali punya dua tugas yakni sebagai penyelenggara Pilgub dan supervisor penyelenggaraan Pilbup/Pilwali di kabupaten/kota.
"Kami akan banyak belajar dan doakan saja karena Pilkada kali ini lebih berat," ujar Lidartawan.
Sebagai catatan, Pilgub Bali, Pilbup di 8 kabupaten, dan Pilwali di Denpasar akan digelar serentak dalam satu hari pada 27 November mendatang. Pemilih akan mendapat dua lembar surat suara, satu untuk Pilbup/Pilwali dan satu lagi untuk Pilgub.
Hingga Jumat (10/5/2024) ini, KPU masih membuka pendaftaran pasangan calon (paslon) kepala daerah perseorangan atau jalur independen. Setelah Minggu (12/5/2024) pukul 23.59 Wita nanti akan diketahui ada atau tidaknya paslon independen untuk Pilkada di Bali. *rat
Komentar