Berlari, Berenang, dan Mendayung Selamatkan Korban
Hari ketiga pelaksanaan Nasional SAR Challenge ke-6, para peserta melakoni fitness drill di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung.
Hari Ketiga Nasional SAR Challenge ke-6
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Kantor SAR Kelas A Denpasar Didi Hamzar mengatakan, menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan event berskala nasional merupakan suatu kebanggaan. “Harapannya dengan menyaksikan kegiatan ini masyarakat bisa mengetahui kegiatan dari SAR ini,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya pun optimis dapat meraih yang terbaik. Namun demikian, SAR Denpasar tak fokus ingin mendapatkan piala tetapi yang terpenting tim bisa bekerja profesional sesuai dengan tuntutan.
Diungkapkan, angka kecelakaan di Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tingginya angka kecelakaan di Bali menurutnya, seiring dengan tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata. "Kondisi inilah yang kami harus antisipasi sebagai salah satu pihak yang bertanggungjawab untuk mengatasi kecelakaan. Jadi salah satu tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatakan SDM tim rescue," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengharapkan agar dengan latihan ini anggota Basarnas semakin profesional dalam melaksanakan tugasnya. Tugas yang diembakan kepada Basarnas, kata dia, diatur sesuai dengan UU Nomor 29 Tahun 2014 yaitu mencari, menolong, menyelamatkan, dan mengevakuasi.
Syaugi menjelaskan dalam fitness drill ini yang diperlukan adalah memiliki kemampuan dalam berlari, mendayung, dan berenang membawa korban ke darat. “Mengapa demikian? karena dalam upaya penyelamatan korban tak hanya membutuhkan kecepatan tetapi harus memiliki ketepatan dalam bertindak,” katanya.
Kegiatan ini, kata dia, sangat penting dilakukan karena SDM yang diutamakan dalam rangka pencarian dan pertolongan memiki kemampuan yang tinggi. “Yang kita lakukan sejak hari pertama adalah upaya penyelamatan korban kecelakaan kendaraan yang jatuh ke jurang. Hari kedua, latihan menyelamatkan korban pada reruntuhan bangunan, dan pada hari ketiga ini adalah kegiatan upaya penyelamatan korban di laut,” ujarnya.
Syaugi menekankan dalam kegiatan ini tujuan utama adalah untuk menghasilkan SDM yang handal. “Kita menginginkan respon time kita meningkat. Jika tak dilatih, meski peralatan secanggih apapun tak ada gunanya. Jadi yang pertama adalah SDM dan kedua adalah peralatan, ketiga mekanisme, dan keempat adalah kekompakan. Semuanya harus dimiliki oleh para rescuer," tegasnya. *cr64
Komentar