Selama WWF, Aktivitas Wisatawan Tak Dibatasi
Mabes Polri Gelar Latihan Pra Operasi Pengamanan WWF
WWF Ke-10
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran
Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra
Pengamanan Kegiatan WWF ke-10
MANGUPURA, NusaBali - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran menyatakan tidak ada pembatasan aktivitas wisatawan maupun aktivitas masyarakat di sekitar wilayah ITDC Nusa Dua dan memastikan kenyamanan wisatawan selama perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10.
"Kami tidak melakukan pembatasan, kami hanya mengatur agar semua bisa berjalan dengan normal, konferensi bisa berjalan kemudian masyarakat dan turis juga bisa menikmati, sehingga perlu diatur," kata Komjen Fadil saat menggelar latihan praoperasi di Puspem Badung, Minggu (12/5).
Dia menjelaskan untuk memperlancar kegiatan berskala internasional yang bakal dihadiri oleh beberapa kepala negara dan pejabat setingkat negara dalam Forum Air Dunia tersebut, maka diperlukan berbagai upaya penjagaan dan pengaturan di daerah sekitar Nusa Dua. Namun demikian, kenyamanan masyarakat dan wisatawan di daerah itu juga menjadi perhatian utama Polri bersama pemangku kepentingan lainnya.
Pengaturan tersebut utamanya pada tempat utama pertemuan di Bali Internasional Convention Center (BICC) yang ada di dalam kawasan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Nusa Dua. Sementara untuk akses keluar masuk tempat wisata di Nusa Dua Selatan tetap berjalan seperti biasa. Untuk kelancaran lalu lintas di jalur menuju ITDC Nusa Dua, Polri masih berkomunikasi dan menunggu jawaban dari Pemerintah Provinsi Bali terkait dengan penerapan sekolah daring bagi sekolah-sekolah di daerah itu.
"Untuk mengurangi volume kendaraan, guna mengurangi frekuensi masyarakat, maka kita juga diskusi terkait dengan work from home atau mungkin belajar secara on-line itu yang akan kita koordinasikan," kata Mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Pengamanan WWF ke-10 sendiri dilakukan secara ketat dan detail. Ada tujuh Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk Polri. Sebelum diterjunkan ke lapangan untuk beroperasi dengan sandi Operasi Puri Agung 2024 semua unsur pelaksana pengamanan ini menggelar latihan pra operasi di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung yang dibuka Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran, Minggu pagi.
Komjen Fadil menjelaskan tujuh Satgas yang dibentuk Polri ini adalah Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Walrolakir, Satgas Gakkum, Satgas Tindak, Satgas Antiteror, dan Satgas Bantuan Operasi. Masing-masing Satgas ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat detail. Tujuannya agar pengamanan dan pengawalan berjalan aman dan tidak menutup kegiatan masyarakat.
"Kami mohon kepada masyarakat agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman sehingga bisa menjadi tuan rumah yang baik. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita bangsa Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan berskala internasional. Ini adalah kebanggaan kita semua," kanjutnya. Secara umum ungkap Komjen Fadil, Polri sudah siap melakukan pengamanan. Konfirmasi terakhir ada 9 kepala negara yang positif hadir dalam pertemuan tersebut. "Pada intinya Polri sudah siap. Berapa pun kepala negara yang datang pola pengamanannya sudah dilakukan sesuai dengan rencana awal," tegasnya.
Ada beberapa kawasan yang menjadi pusat kegiatan dan mendapat pengamanan, penjagaan, dan pengawalan ketat. Secara garis besar personel Polri yang disiagakan dalam Operasi Puri Agung ini sebanyak 5.791 personel. Ribuan personel ini gabungan personel Polda Bali dan dari personel BKO dari Polda lain dan Mabes Polri.
Karena digelar pada waktu yang sibuk atau pada akhir pekan, pengamanan pun dilakukan secara detail oleh masing-masing Satgas. Pengamanan dilakukan dalam beberapa tingkatan. Ada pengamanan kawasan, pengamanan sektor, dan ada pengamanan objek. "Misalnya, kawasan Nusa Dua ada komandannya. Di Nusa Dua ada beberapa sektor, seperti Nusa Dua Utara dan Nusa Dua Selatan. Di setiap sektor itu ada komandannya. Kami pastikan semua akan berjalan dengan baik," pungkas Komjen Fadil.
Sementara jelang pelaksanaan WWF, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol R Slamet Santoso berkunjung ke Water Museum Mandala Manthika (Museum Subak) di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Minggu (12/5). Kunjungan yang langsung disambut Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes didampingi Kapolsek Kediri Kompol Nyoman Sukadana dan jajaran ini untuk mengecek kesiapan pelaksanaan WWF.
Dirgakkum Korlantas Mabes Polri, Brigjen Pol R Slamet Santoso berkunjung ke Museum Subak Tabanan. -IST
Kapolsek Kediri, Kompol Sukadana mengatakan kunjungan Dirgakkum Korlantas Mabes Polri untuk mengecek kesiapan WWF. "Di Musem Subak tadi (kemarin) mengecek bangunan subak dan akses pintu masuk dan keluar," ujarnya. Disebutkan kunjungan Korlantas Mabes Polri berlangsung selama 20 menit di Museum Subak. Kemudian dilanjutkan pengecekan ke DTW Jatiluwih lalu ke Kebun Raya Eka Karya Bali atau Bedugul. "Selama kegiatan kunjungan berlangsung aman dan lancar," jelas Kompol Sukadana.
Untuk diketahui Tabanan menjadi bagian dari kunjungan para delegasi WWF. Salah satunya adalah Museum Subak dan DTW Jatiluwih. Seluruh persiapan sudah dilakukan terutama penataan di DTW Jatiluwih. Penataan dimaksud adalah menyediakan lahan parkir, kemudian memasang ratusan penjoe, sunari, pindekan, hingga lelakut. Bahkan untuk menyambut para delegasi DTW Jatiluwih juga menyediakan tempat malukat. 7 pol, des
Komentar