Wabup Suiasa Buka Turnamen Ceki Banjar Celuk Bualu
MANGUPURA, NusaBali - Wakil Bupati (Wabup) Badung I Ketut Suiasa membuka acara Turnamen Ceki ‘Banjar Celuk Open Se-Bali’ yang diselenggarakan oleh Pecalang Jagabaya di Balai Banjar Celuk, Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan pada Minggu (12/5).
Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut, Wabup Suiasa menyerahkan dana Kesra sebesar Rp 30 juta kepada Ketut Jendra selaku ketua panitia.
Turut hadir pada acara tersebut anggota DPRD I Nyoman Karyana, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, Lurah Benoa I Wayan Karang Subawa dan undangan lainnya.
Wabup Suiasa dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya dapat menyaksikan dan mendukung kegiatan yang mempertemukan pesemetonan atau keluarga besar dari seluruh Bali dalam sebuah turnamen yang penuh keakraban dan rekreativitas. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam ajang mencari hiburan maupun sebagai tempat rekreasi. Permainan ini merupakan tradisi yang diwarisi oleh para penglingsir kita, berupa permainan tradisional,” ujarnya.
Wabup Suiasa menambahkan bahwa turnamen ceki tidak hanya merupakan ajang rekreasi, tapi juga sarana untuk melatih kesabaran dan konsentrasi. Dia menilai, jika kesabaran dan konsentrasi tidak bisa dikendalikan, maka hasil kurang memuaskan.
“Saya ucapkan selamat mengikuti perlombaan ini semoga kita semua dalam keadaan berbahagia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Ketut Jendra menegaskan bahwa tujuan utama dari turnamen ini adalah untuk melestarikan ceki, sebuah permainan tradisional yang kini mulai terlupakan oleh generasi muda di Bali. “Maksud dan tujuan dilaksanakannya turnamen ceki yakni melestarikan permainan tradisional, agar dapat lestari di zaman modern. Bali merupakan salah satu pulau, dimana Bali mempunyai ciri kas tersendiri,” ungkapnya.
Menurut Jendra, Pulau Bali dengan semua pesona alam dan keunikan budayanya, merupakan magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak tradisi lokal yang mulai ditinggalkan.
“Bali merupakan kawasan daya tarik wisatawan dengan keindahan alam yang dimiliki. Seiring perkembangan zaman yang diiringi perkembangan teknologi, tradisi permainan ceki ini sudah mulai dilupakan oleh generasi muda, dikarenakan pesatnya perkembangan zaman. Oleh karena itu, kami melaksanakan turnamen ceki dalam rangka melestarikan tradisi maupun penggalian dana untuk pecalang Jagabaya Banjar Celuk,” kata Jendra. @ ol3
Komentar