Apindo Dorong Pemerataan Investasi di Bali Utara
Perlu bangun infrastruktur untuk percepat konektivitas dan minat investasi
DENPASAR, NusaBali
Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Bali, berharap percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur, jalan maupun sarana dan prasarana lain, untuk mendukung akses dan konekvitas antar kawasan di Bali.
Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, diyakini akan mendorong penyebaran investasi yang lebih merata di Bali. “Investasi tidak timpang, seperti sekarang ini,” ujar Ketua DPP Apindo Bali, I Nengah Nurlaba, Minggu(12/5).
Dia pun menunjuk indikasi-indikasi ketidakmerataan sebaran investasi tersebut. Diantaranya investasi dalam sektor industri, perdagangan dan sektor kepariwisataan. “Tidak usaha dirinci detil. Dengan pandangan kasat mata di lapangan sudah sangat jelas,” ujar pengusaha asal Kabupaten ‘Makepung’ Jembrana.
Kata dia di kawasan Bali selatan, terlihat sekali investasi di sektor industri dan pariwisata tampak masif. Hotel, vila, resort dan sejenis, kemudian pusat-pusat perbelanjaan, industri jasa hiburan, sport dan lainnya, gampang dilihat. ” Kondisi berbeda di kawasan Bali bagian utara, barat dan timur yang relatif banyak ‘kosong’ dalam tanda petik,” ujar Nurlaba.
Kawasan Bali bagian selatan, sudah overload, sebaliknya investasi tampak masih minus di Bali bagian utara, barat dan bagian timur. “Menurut kami, penyebab utama infrastruktur yang menunjang keterhubungan kawasan itu yang masih kurang,” ujar Nurlaba.
Karena itulah, Apindo Bali mendorong percepatan realisasi rencana pembangunan infrastruktur, sehingga lebih meyakinkan minat investor maupun pengusaha untuk berinvestasi di kawasan Bali bagian utara, barat dan bagian timur. “Pengusaha akan tertarik menanamkan modalnya, jika dari hitung-hitungan bisnis usahanya memiliki prospek berkembang dan menguntungkan,” terangnya.
Kata Nurlaba, sangat tidak logis investor membangun usaha secara asal-asalan. Tidak saja memiliki prospek menguntungkan, namun idealnya bermanfaat bagi pengembangan dan pertumbuhan ekonomi. Antara penyerapan tenaga kerja, berdampak terhadap pendapatan masyarakat. Minimal masyarakat sekitar dan daerah dalam skala yang lebih luas.
“Pariwisata, pertanian dan perkebunan, UMKM dan kerajinan, merupakan sektor-sektor yang berpeluang menyerap modal di kawasan Bali bagian utara dan sekitarnya itu,” terang Nurlaba
Pihaknya menginginkan, wacana usaha-usaha pemerataan pembangunan investasi yang sudah lawas, bisa segera diwujudkan melalui pemerataan pembangunan infrastruktur sebagai pemantik. Kata Nurlaba, tidak saja dunia usaha membutuhkan infrastruktur, namun jelas masyarakat luas, menginginkan.
“Infrastruktur mempendek jarak, waktu, menekan biaya dan membantu mobilitas masyarakat,” ujarnya. Karena itu, dia berharap baik kepada pemerintah daerah (Pemprov dan Pemkab/Pemkot) dan Pusat, segera membangun infrastruktur untuk mempercepat konektivitas dan mendorong pertumbuhan investasi. K17.
1
Komentar