Demokrat Bali Jaring Kader dan Non Kader
Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub
DENPASAR, NusaBali - Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 mulai menghangat setelah DPD Partai Demokrat Bali membuka pendaftaran bagi para tokoh yang berkeinginan menjadikan partai biru berlambang mercy ini sebagai kendaraan politik di Pilgub Bali.
“Hari ini (kemarin) DPD Demokrat Bali membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur sampai tanggal 18 Mei,” ujar Ketua Tim Penjaringan Gubernur dan Wakil Gubernur DPD Demokrat Bali, Dewa Nyoman Sukrawan, kepada NusaBali, Senin (13/5). Dewa Sukrawan menuturkan, proses penjaringan ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan partai politik dalam menjalankan proses berdemokrasi di Bali.
Ia mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi siapa pun tokoh, baik kader Demokrat maupun di luar Demokrat, yang siap menjadi pemimpin Bali lima tahun mendatang. Pintu tentunya juga terbuka bagi tokoh non partai yang ingin diusung oleh partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini. “Kita berikan ruang dan pelayanan yang sama agar pesta demokrasi Pilkada ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Dewa Sukrawan yang juga tengah membidik posisi Bupati Buleleng dalam Pilkada serentak 2024 ini.
Politisi senior yang pernah maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali pada Pilgub Bali 2013 ini mengatakan partainya tidak mematok syarat khusus dalam menerima pendaftaran bakal calon gubernur maupun calon wakil gubernur. Meski demikian ia yakin banyak tokoh populis, dengan visi, misi, dan gagasan besar membangun Bali, yang pantas memimpin Bali dalam periode lima tahun mendatang.
“Orang yang mengenal dan paham Bali secara utuh. Memiliki karakter yang mampu memajukan masyarakat di Bali dari sisi budaya, agama, tradisi, itu yang menjadi salah satu harapan kita,” ujar politikus asal Buleleng ini. Dewa Sukrawan mengaku Demokrat Bali telah menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh maupun partai politik di Bali, yang menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan Partai Demokrat. Hanya saja ia menolak menyebutkan persis nama tokoh-tokoh tersebut.
Lima tahun lalu, dalam Pilgub 2018, Partai Demokrat bersama partai koalisi mengusung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta. Namun perolehan suara keduanya masih di bawah pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) yang diusung koalisi PDIP. Rai Mantra sendiri belakangan mendapat dukungan sejumlah pihak untuk kembali maju dalam kontestasi Pilgub.
Partai Demokrat dalam Pilgub kali ini tidak bisa sendirian mengusung pasangan calon. Mengingat dalam Pileg yang lalu, partai ini hanya meraih 3 kursi atau 6 persen dari 55 kursi DPRD Bali. Seperti diketahui agar bisa mengusung pasangan calon sendiri, partai harus memiliki minimal 20 persen kursi di DPRD Bali.
Dewa Sukrawan menjelaskan, nama-nama yang nantinya mendaftar akan diteruskan ke DPP Partai Demokrat untuk menjadi bahan pertimbangam dalam melakukan komunikasi dengan partai-partai lain. Sehingga sosok yang terpilih nantinya merupakan tokoh yang mendapat dukungan dari para partai koalisi. “Nanti antara partai dan calon yang akan kita usung bisa berikhtiar mencari partai-partai lain untuk bisa bersama-sama kita usung,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali sendiri baru akan membuka pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Bali pada 27-29 Agustus 2024. Sebelumnya sejak 8-12 Mei 2024 telah dibuka pendaftaran pasangan calon melalui jalur perseorangan (independen) atau jalur non partai politik. Sampai hari terakhir belum ada tokoh yang mendaftar, sehingga dapat dipastikan Pilgub Bali 2024 ini tidak diikuti calon perseorangan. 7 a
Komentar